Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Deretan Kekerasan Aparat Selama Demonstrasi Kawal Putusan MK

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Pesrta Aksi Kawal Putusan MK di gedung DPR RI, Jakarta, 22 Agustus 2024, diduga ditangkap polisi berpakaian preman. Foto: TEMPO
Pesrta Aksi Kawal Putusan MK di gedung DPR RI, Jakarta, 22 Agustus 2024, diduga ditangkap polisi berpakaian preman. Foto: TEMPO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Aksi unjuk rasa Kawal Putusan MK dan penolakan terhadap revisi Undang-Undang Pilkada terjadi di kawasan gedung DPR Jakarta pada Kamis 22 Agusuts 2024 dinodai tindakan kekerasan dari aparat keamanan. Deretan peristiwa yang mewarnai jalannya demo terekam selama aksi unjuk rasa tersebut.

Demo tersebut diikuti oleh sejumlah elemen masyarakat, mulai dari akademisi, buruh, mahasiswa, hingga pelajar.

Sejumlah peristiwa terjadi di balik aksi demo tersebut. Berikut rangkuman deretan kekerasan yang terjadi selama aksi demo Kawal Putusan MK dan penolakan revisi UU Pilkada hingga Polda Metro Jaya yang menghalangi upaya bantuan hukum untuk demonstran yang ditangkap.

Jurnalis Tempo Dipukul dan Ditendang

Personel TNI dan Polri diduga memukul jurnalis Tempo dengan insisiah H yang meliput aksi demonstrasi Kawal Putusan MK di Kompleks Parlemen DPR. Demonstrasi berakhir ricuh setelah massa aksi berhasil menjebol pagar sisi kanan dan kiri gerbang utama DPR.

Kekerasan terhadap jurnalis Tempo ini berawal ketika H sedang merekan aparat TNI dan Polri yang diduga menganiaya seorang pendemo yang terkulai. Saat ini H berada di dekat pagar sisi kanan gerbang utama gedung DPR RI yang dijebol massa sekitar pukul 17.00 WIB. Lokasi pagar jebol ini berada di dekat jembatan penyebrangan orang Jalan Gatot Subroto. “Saya merekan pendemo yang sudah lemas terbaring, tetapi terus dipukuli oleh tantara dan polis,” kata H kepadan Tempo.

Tanpa diduga, tiga orang diduga aparat memegang H di kanan, kiri, dan depan. Polisi yang memegangnya menanyakan asal H. H kemudian menjawab dia jurnalis Tempo dan menunjukkan surat tugas peliputan. Namun, polisi tersebut justru memaksa H menghapus video yang dia rekam H menolak. “Kamera, kamera, lu dari mana?” tanya polisi tersebut.

Salah seorang aparat menonjok pipi kanan. Bagian kepala H juga dipukul. Tidak sampai di situ, seorang tantara juga menendang bagian belakang H saat akan digiring ke pos keamanan. “Sewaktu digiring ke pos ada yang menendang bagian belakang saya,” tutur H.

Ada 27 Demonstran Ditangkap tetapi Dibantah oleh Polda Metro Jaya

Polda Metro Jaya membantah adanya penangkapan terhadap demonstran dalam aksi unjuk penolakan RUU Pilkada di depan gedung DPR/MPR RI.

“Tidak ada yang diamankan,” kata KabidH Umas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan di Komplek DPR pada Kamis malam 22 Agustus 2024.

Penyataan Ade Ary tersebut berbanding terbalik dengan penyataan politikus PDIP sekaligus anggota DPR Adian Napitupulu. Politikus PDIP itu mengakan bahwasanya ada 26 demonstran yang diamankan polisi. Namun, Ade Ary menyatakan bahwa informasi tersebut akan dipastikan terlebih dahulu.

Ade Ary juga mengklaim bahwa situasi aksi tersebut berlangsung aman terkendali yang mana semua potensi kerusuhan bisa diatasi.

Pernyataan Ade Ary tersebut juga berbeda dengan fakta yang dibeberkan oleh Tim Advokasi untuk Demokrasi (TAUD) yang mengatakan bahwa ada 27 demonstran yang ditahan di Polda Metro Jaya. Tujuh diantaranya anak-anak tanpa pendamping hukum.

“Dari 27 tersebut yang sudah didampingi hanya enam per puku 03.33 WIB,” kata anggota TAUD, Gema Gita Persada.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Polda Metro Jaya Halangi Upaya Bantuan Hukum untuk Demonstran yang Ditangkap

Gema mengatakan bahwa TAUD juga mendapatkan penghalangan ketika ingin mendampingi para korban di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Dirinya menilai penghalangan pendampingan hukum ini merupakan pelanggaran terhadap hak akses bantuan hukum.

“Polisi lagi-lagi melakukan profesinya dengan mengangkangi undang-undang,” kata Gema.

Sekitar pukul 01.40, Tempo menyaksikan adanya adu mulut TAUD dengan petugas di lobi Direktorat Reserse Kriminal Umum. Dalam percakapan tersebut, TAUD ingin memastikan siapa saja yang sedang diperiksa oleh petugas. Namun, petugas mengaku tidak mengetahui dan meminta daftar nama yang ingin didamping.

“Penghalang-halangan pendampingan terus berlangsung sampai sekaran,” kata Gema sekitar pukul 03.46.

Ada 105 Orang yang Ditangkap di Polres Jakbar

Selain di Polda Metro Jaya, Gema menambahkan TAUD menerima informasi adanya 105 orang yang ditangkap dan ditahan di Polresta Jakarta Barat dengan tiga korban di Polsek Tanjung Duren.

“Kami belum berhasil mengidentifikasi nama-nama,” kata dia.

Tidak hanya itu, Gema juga mengatakan petugas turutu menyita dan menggeledah ponsel korban yang ditangkap tersebut.

Ada Upaya Tenggelamkan Protes di Media Sosial

Monash Data & Democracy Research mencatat ada upaya menenggelamkan percakapan warga yang mendukung demonstrasi Kawal Putusan MK di media sosial. “Upaya mengaburkan suata rakyat,” ujar Direktur Monash Data & Democracy Research, Ika Idris dalam keterangan resmi yang diterima oleh Tempo pada Kamis 22 Agustus 2024.

Konter narasi untuk menutupi dukungan terhadap aksi Kawal Putusan MK itu dilakukan dengan menggaungkan cuitan ‘Pilih Damai Bareng Prabowo’ dan ‘Lebih Sejuk Lebih Nyaman’.

HAURA HAMIDAH I ADIL AL HASAN
Pilihan editor: Mahasiswa UII Jalani Operasi Akibat Dipukuli Hingga Digebukin Bambu Oleh Aparat Saat Demo Tolak RUU Pilkada

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demonstran Kawal Putusan MK Jadi Korban Kejahatan Kemanusian Aparat, Polisi dan TNI Dilaporkan ke Komnas HAM

19 jam lalu

Viral garuda biru
Demonstran Kawal Putusan MK Jadi Korban Kejahatan Kemanusian Aparat, Polisi dan TNI Dilaporkan ke Komnas HAM

Tim Advokasi untuk Demokrasi (TAUD) melaporkan dugaan kejahatan kemanusiaan terhadap demonstran oleh polisi dan TNI ke Komnas HAM.


Ratusan Anak-anak di Panti Sosial Malaysia Diduga Alami Kekerasan dan Pelecehan Seksual

1 hari lalu

Ilustrasi pelecehan seksual pada anak laki-laki. Shutterstock
Ratusan Anak-anak di Panti Sosial Malaysia Diduga Alami Kekerasan dan Pelecehan Seksual

Lebih dari 400 anak-anak dan remaja di panti sosial di Malaysia, yang dikelola GISB diduga mengalami pelecehan seksual.


Enam Mahasiswa yang Pasang Spanduk Polisi Biadab di Aceh Dibebaskan tapi Wajib Lapor

4 hari lalu

Polresta Banda Aceh saat melaksanakan konferensi pers terkait penangkapan mahasiswa yang melakukan aksi di DPR Aceh, di Banda Aceh, Jumat, 30 Agustus 2024: Foto: ANTARA/Rahmat Fajri
Enam Mahasiswa yang Pasang Spanduk Polisi Biadab di Aceh Dibebaskan tapi Wajib Lapor

Enam mahasiswa yang ditangkap karena membuat spanduk dengan tulisan provokatif terhadap kepolisian telah dibebaskan Polres Banda Aceh.


Bantahan Kemenag Disebut Mangkir dalam Pemeriksaan Saksi Pansus Haji: Ada Unjuk Rasa di DPR

5 hari lalu

Suasana rapat Pansus Hak Angket terkait ibadah Haji di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 28 Agustus 2024. Direktur Bina Haji Khusus dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Jaja Jaelani dipanggil sebagai saksi sebagai upaya membongkar dugaan pelanggaran undang-undang atas penyelenggaraan haji khusus pada musim haji 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Bantahan Kemenag Disebut Mangkir dalam Pemeriksaan Saksi Pansus Haji: Ada Unjuk Rasa di DPR

Kemenag menyatakan kesulitan masuk kompleks parlemen Senayan, untuk menjadi saksi dalam pemeriksaan oleh Pansus Haji.


Keluarga Korban Keberatan Enam Terdakwa Pelaku Kekerasan di PIP Semarang Dituntut Satu Tahun

7 hari lalu

Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang (PIP Semarang). Facebook
Keluarga Korban Keberatan Enam Terdakwa Pelaku Kekerasan di PIP Semarang Dituntut Satu Tahun

Seorang taruna PIP Semarang mengaku mengalami kekerasan hingga kencing darah.


Koalisi Masyarakat Sipil Laporkan Polri ke KPK Soal Dugaan Korupsi Pengadaan Gas Air Mata, Ingat Tragedi Kanjuruhan?

10 hari lalu

Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa saat unjuk rasa tolak pengesahan revisi UU Pilkada di kantor DPRD NTB di Mataram, Jumat 23 Agustus 2024. Polisi menerjunkan sedikitnya 350 personel untuk mengamankan aksi mahasiswa yang menyuarakan penolakan terhadap revisi UU Pilkada. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Koalisi Masyarakat Sipil Laporkan Polri ke KPK Soal Dugaan Korupsi Pengadaan Gas Air Mata, Ingat Tragedi Kanjuruhan?

Koalisi Masyarakat Sipil melaporkan Polri ke KPK temuan dugaan korupsi pengadaan alat pelontar gas air mata. Ingat tragedi Kanjuruhan dan Rempang?


Anggota BEM KM UGM Terima Intimidasi Digital setelah Ikut Aksi Kawal Putusan MK

11 hari lalu

Spanduk perlawanan Peringatan Darurat terpasang di Gedung Fakultas Hukum UGM, Senin, 26 Agustus 2024. TEMPO/Iqbal Muhtarom
Anggota BEM KM UGM Terima Intimidasi Digital setelah Ikut Aksi Kawal Putusan MK

Salah satu anggota BEM KM UGM menerima intimidasi digital dari nomor luar negeri setelah mengikuti aksi Kawal Putusan MK beberapa waktu lalu.


Ramai Kabar DPR Ingin Evaluasi Posisi MK Usai Aksi Kawal Putusan MK

11 hari lalu

Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia Tandjung mengunjungi kediaman Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di kawasan Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Rabu, 7 Agustus 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Ramai Kabar DPR Ingin Evaluasi Posisi MK Usai Aksi Kawal Putusan MK

Setelah ramai demo Kawal Putusan MK, DPR usul mengevaluasi MK yang disampaikan Ketua Komisi II DPR dari Golkar, Ahmad Doli Kurnia. Apa maksudnya?


BEM SI Gelar Aksi Solidaritas di Bandung Atas Represifitas Aparat: Kami Dilihat Sebagai Ancaman

12 hari lalu

Perwakilan BEM SI melakukan orasi di depan peserta dalam aksi solidaritas bagi korban represifitas aparat di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, 29 Agustus 2024. Dok: TEMPO/Hatta Muarabagja
BEM SI Gelar Aksi Solidaritas di Bandung Atas Represifitas Aparat: Kami Dilihat Sebagai Ancaman

Aksi BEM SI ini dilakukan sebagai bentuk sikap atas represifitas aparat di berbagai daerah beberapa waktu lalu.


DPR Tak Jadi Sahkan Revisi UU Pilkada, BEM KM UGM: Itu Kemenangan Kecil

13 hari lalu

Massa aksi berkumpul di Abu Bakar Ali dan Bundaran UGM Yogyakarta Kamis 22 Agustus 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
DPR Tak Jadi Sahkan Revisi UU Pilkada, BEM KM UGM: Itu Kemenangan Kecil

Walaupun revisi UU Pilkada tidak jadi disahkan, BEM KM UGM bertekad terus mengawal keadaan darurat ini bersama seluruh elemen masyarakat.