TEMPO.CO, Jakarta - Kapolresta Tangerang Komisaris Besar Baktiar Joko Mujiono menduga pelaku penembakan terhadap FS, 27 tahun, korban pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di salah satu swalayan di Jayanti pada Kamis pekan lalu menggunakan senjata api rakitan dengan jenis peluru gotri.
"Kalau dilihat dari proyektil ini masuknya jenis gotri," ungkap Kombes Baktiar di Tangerang, Senin, 9 September 2024.
Dalam penanganan perkara ini tim penyidik sudah berhasil mengidentifikasi dua orang terduga pelaku penembakan. Saat ini, kata dia, timnya sedang menganalisa rekaman kamera tersembunyi atau closed circuit television (CCTV) guna dapat segera mengungkap aksi kriminalitas itu.
Dia menjelaskan timnya tengah melakukan pengujian balistik terhadap barang bukti proyektil yang ditemukan di lokasi kejadian dan tubuh korban yang tertembak.
Penyidik belum dapat memastikan kepastiannya terkait jenis senjata api yang digunakan para pelaku. Namun, hasil uji balistik yang dilakukanya akan mengungkap jenis senjata api tersebut.
Baktiar menuturkan dalam penanganan aksi pencurian kendaraan bermotor dengan disertai kekerasan ini menjadi perhatian khusus jajarannya. "Kami dari kepolisian upaya preventif sudah, seperti patroli, seperti sudah dari lama. Kita sekarang sedang cari pelaku itu," kata dia.
FS meninggal dunia pada Jumat pekan lalu setelah mendapatkan perawatan secara intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balaraja. Korban dinyatakan meninggal, akibat mengalami luka di bagian pelipis kepalanya.
"Dari keterangan awal, memang korban ini mengalami luka tembak di bagian pelipis kiri pada kepalanya karena tembakan. Dan keterangan pihak dokter ada proyektil yang bersarang di kepala korban," kata Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasie Humas) Polresta Tangerang, Ipda Rani Purbawa.
Berdasarkan keterangan saksi, kejadian tersebut berlangsung sangat cepat. Korban berinisial FS yang saat itu tengah berada di dalam minimarket, tiba-tiba mengetahui jika kendaraannya akan dicuri oleh kawanan curanmor.
Korban secara spontan berupaya menggagalkan aksi kriminal yang dilakukan para pelaku.
Kemudian, atas terjadinya insiden itu korban mendapatkan perlawanan dari pelaku dengan mengarahkan penembakan ke bagian kepalanya hingga korban pun langsung meninggal.
Pilihan Editor: Laporkan Dugaan Korupsi di Damkar Depok, Juru Padam Sandi Klaim Didukung 80 Rekannya