TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom mengatakan, kelompoknya akan merilis proposal pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, pekan depan. “Kami akan umumkan proposal secara terbuka pada Selasa tanggal 17 September 2024. Proposalnya saya sudah rampungkan,” kata Sebby ketika dihubungi, Ahad, 15 September 2024.
Philip Mark Mehrtens telah disandera oleh kelompok pimpinan Egianus Kogoya sejak awal Februari 2023. Sebby menyebut, pihaknya akan mengeluarkan proposal dalam bentuk video dan proposal resmi. “Dalam bentuk PDF bahasa Inggris dan Indonesia,” tuturnya. Dia meminta agar pemerintah Indonesia dan Selandia Baru untuk mengikuti proposal itu. “Siapa yang tidak mengindahkan proposal dari Markas Pusat Komnas TPNPB, maka dia adalah pelaku kekerasan terhadap kemanusiaan yang melanggar hak asasi manusia.”
Setelah pengumuman proposal, kata Sebby, pihaknya akan menunggu respons dari pemerintah Indonesia dan Selandia Baru. “Jika mereka setujui proposal TPNPB, maka kami akan atur jawal penjemputan pilot di Ndugama segera mungkin,” kata dia. “Jadi pembebasan ini lebih cepat lebih bagus.”
Sebelumnya, proposal pembebasan Philip sempat tertunda karena ada pembunuhan pilot asal Selandia Baru, Glen Malcolm Conning, pada 5 Agustus lalu. Berdasarkan keterangan Satgas Damai Cartenz, pilot helikopter itu tewas usai ditembak oleh kelompok OPM. Panglima Komando Operasi Gabungan Wilayah Pertahanan atau Pangkogabwilhan III Letnan Jenderal Richard Tampubolon menyebut, kelompok kiriminal bersenjata itu melarikan diri ke arah Nduga, Papua Pegunungan, setelah melakukan pembunuhan.
Namun, Markas Pusat TPNPB-OPM membantah jika kelompoknya disebut sebagai aktor pembunuhan Glen Malcolm. Sebby mengklaim, pembunuhan pilot asal Selandia Baru itu dilakukan oleh militer Indonesia melalu proksi kelompok barisan merah putih, di bawah pimpinan Lenis Kogoya.
NOVALI PANJI berkontribusi dalam penulisan artikel ini