TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah meyakini program-program yang sedang dan akan dilaksanakan efektif menanggulangi banjir di DKI Jakarta. Program-program yang telah dilaksanakan, seperti Kanal Banjir Timur, diyakini ampuh mengurangi titik rawan genangan di Ibu Kota.
"Kanal Banjir Timur telah mengurangi 16 titik rawan genangan di Jakarta," ujar Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, Imam Santoso, dalam keterangan persnya, Senin, 24 Desember 2012. Daerah-daerah rawan yang diklaim telah terhindar dari banjir adalah Yos Sudarso, Sunter Timur, Pulo Mas Timur, dan Pulo Nangka.
Selain itu, program Kanal Banjir Barat juga dianggap mampu mengurangi enam titik genangan, antara lain Jati Pulo dan Jati Pinggir. "Kanal Banjir Barat masih aman, pompa di sana hidup semua," ujarnya.
Ke depan, penanganan banjir juga bertumpu pada Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI). Program ini diharapkan bisa kurangi 20 daerah rawan genangan. Program ini ditargetkan selesai pada 2016.
Pada 2014, satu program lain, yakni normalisasi kali-kali besar: Pesanggrahan, Angke, dan Sunter; juga ditargetkan selesai. Program ini diharapkan bisa mengurangi sepuluh daerah rawan genangan di Jakarta.
Musim hujan mulai menerjang Jakarta. Beberapa daerah sudah mulai digenangi air karena intensitas hujan melebihi batas 100 milimeter per hari dalam beberapa hari terakhir.
Dalam catatan Imam, curah hujan yang terjadi di Waduk Melati mencapai 136 milimeter per hari, Cideng 125 milimeter per hari, Manggarai 85 milimeter per hari, dan Karet 145 milimeter per hari. Dua dari empat program yang dicanangkan pemerintah melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum sudah berjalan. Ia mengatakan, program itu harus efektif agar genangan air tidak kembali meluas di Jakarta.
M. ANDI PERDANA
Berita Lain:
Bupati Kepulauan Seribu Ngos-ngosan Kawal Jokowi
Jemaat HKBP Filadelfia Terancam Tak Rayakan Natal
Katulampa Siaga 2, Jakarta Waspada Banjir
Ciliwung Meluap, Katulampa Siaga Dua
Pompa Milik DKI Tak Kuat Hadang Banjir di Thamrin