TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meninjau lokasi terjadinya banjir rob di kawasan Pademangan, pada Senin, 17 Juni 2013. Dia melintas di jalan Pemandangan, tepatnya di depan pertokoan Mangga Dua Square, Jakarta Utara.
Di sana, tampak air yang berwarna kehitaman merendam sebagian badan jalan. Di jalan raya, air menggenang setinggi sekitar 30 sentimeter sehingga mobil hanya bisa berjalan perlahan. Sementara jalanan masuk ke gang yang letaknya lebih rendah terendam lebih dalam.
Jokowi mengatakan, banjir rob itu terjadi karena pompa di lokasi kurang terkontrol. "Pompa yang rusak tidak terpantau, mestinya sudah ketahuan sejak sebelum rob terjadi," kata Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 17 Juni 2013.
Warga Pademangan mengeluhkan penanganan pemerintah yang lamban. Banjir rob di kawasan itu sudah berlangsung sejak Kamis pekan lalu, 13 Juni 2013. Ketinggian air sempat mencapai 60 sentimeter sebelum berangsur surut.
Banjir rob yang tak tertangani menghambat warga dalam aktivitas keseharian mencari nafkah. Warga Pademangan Barat, Zakaria (42) mengeluhkan kesulitan membuka tokonya. Hanifa (30) juga kesulitan bekerja. Dirinya tak bisa pergi mengajar di SDN 03 pagi, Pasar Baru, Jakarta Pusat, akibat banjir yang menghalanginya untuk keluar dari rumah. "Makin parah, saya tidak bisa keluar rumah jadinya hari ini, absen saya," ujar Hanifah, warga RW 01 RT 07, Pademangan Barat, Jakarta Utara.
Selain tak bisa bekerja, Hani juga mengeluhkan bau tak sedap dari air banjir yang warnanya hitam pekat. Ia beranggapan air banjir yang bau ini dari Kali Mati yang terletak di seberang WTC Mangga Dua.
Banjir yang melanda Pademangan ini diakibatkan rusaknya pompa di Rumah Pompa Ancol, Jalan RE Martadinata, sejak Senin pekan lalu. Berdasarkan keterangan dari Wali Kota Jakarta Utara, upaya perbaikan tengah dilakukan namun diperkirakan akan memakan waktu lama.
ANGGRITA DESYANI
Rusuh KJRI Jeddah | Koalisi dan PKS | Perbudakan Buruh
Berita lainnya:
Edisi Khusus HUT Jakarta
Dosen UI Pengkritik Korupsi Jadi Tersangka
Aktris Ully Artha Meninggal Dunia
Alasan Jakarta Semakin Macet