TEMPO.CO, Jakarta: Ketua Dewan Pengurus Daerah Partai Gerindra DKI Jakarta M. Taufik mengatakan partainya tetap ingin Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mundur sebagai gubernur. Hasil pemilihan legislatif tidak membuat partainya mengubah pernyataannya itu.
"Itu tidak ada hubungannya dengan suara, ini soal penyelamatan Jakarta," kata dia kepada Tempo, Jumat, 11 April 2014. Sebelum pileg, salah satu anggota DPRD Fraksi Gerindra mendorong agar Jokowi mengundurkan diri sebagai gubernur karena dicalonkan sebagai calon presiden oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Menurut dia, jika Jokowi tetap bertahan sebagai gubernur sekaligus capres, akan menghambat proses pemerintahan di Ibu Kota. (Baca: Kemendagri: Jokowi Tak Perlu Mundur dari Gubernur)
"Kalaupun ada pelaksana tugas, tak bisa menandatangani kebijakan di Jakarta," kata Taufik. Sedangkan banyak sekali kebijakan yang harus diputuskan di Ibu Kota setiap harinya.
Taufik menambahkan, dengan perolehan suara yang dimilikinya sekarang, dia merasa tak perlu untuk membangun koalisi dengan partai lain. Partai Gerindra mengklaim mendapat posisi kedua teratas di Jakarta dengan perolehan suara sekitar 11-13 persen. "Mungkin bisa sampai 15 persen karena suara belum masuk semua," kata dia.
Menurut hasil penghitungan internal Partai Gerindra, partai yang mengusung Prabowo Subianto sebagai capresnya itu ada di posisi kedua dalam perolehan suara di Jakarta. Posisinya di bawah PDIP yang tahun ini nampak mengalami kenaikan suara. (Baca:Nyapres, UU Tak Haruskan Gubernur Jokowi Mundur)
NINIS CHAIRUNNISA
Berita Lainnya: