TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soekarno Hatta menemukan tujuh jemaah umrah terduga terpapar Virus Corona Middle East Respiratory Syndrome (MERS). Temuan ini didapat dari hasil pemeriksaan KKP terhadap jemaah umrah yang pulang dari Tanah Suci sejak Januari hingga Mei 2014 ini. "Sepanjang 2014 ini ditemukan tujuh suspect," ujar Kepala Bidang Karantina KKP Soekarno Hatta, Sri Purwati, Kamis, 8 Mei 2014.
KKP Soekarno Hatta, kata dia, telah mendapatkan informasi lebih awal dari negara Timur Tengah dan Kementerian Kesehatan akan wabah MERS tersebut. Sehingga, ia melanjutkan, sejak awal tahun lalu pemeriksaan penumpang pesawat dari Timur Tengah lebih dioptimalkan. "Ketika penumpang pesawat dari negara Timur Tengah mengalami batuk, flu dan demam di atas 38 derajat Celsius, kami nyatakan mereka suspect," kata Sri.
Setiap suspect kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, Jakarta, untuk mendapatkan perawatan. "Setelah beberapa hari dirawat di RSPI, hasil pemeriksaan semuanya dinyatakan negatif," katanya.
Selain melakukan observasi mendalam terhadap suspect, Sri mengatakan pihaknya juga melakukan sosialisasi akan bahaya virus MERS tersebut. "Terutama kepada biro- biro perjalanan haji dan umrah," katanya.
Mers merupakan jenis virus yang menyerang organ pernafasan manusia. Ini merupakan jenis penyakit saluran pernafasan yang bisa mengakibatkan kematian. Adapun MERS-CoV adalah kependekan dari Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus. Virus ini merupakan jenis baru dari kelompok Corona virus (Novel Corona Virus).
Virus ini pertama kali dilaporkan pada September 2012 di Arab Saudi. Virus SARS tahun 2003 juga merupakan kelompok virus Corona dan dapat menimbulkan pneumonia berat, tetapi berbeda dari virus MERS CoV.
JONIANSYAH
Berita Terpopuler:
Kronologi Bupati Bogor Rachmat Yasin Ditangkap KPK
Piala Socrates Award untuk Kota Surabaya Keliru?
Perdana Menteri Thailand Yingluck Dilengserkan
Jika Hasrat Seksnya Datang, Emon Akan Bolos Kerja