TEMPO.CO, Jakarta - Seorang anggota satuan narkoba bernama Briptu Seno Aji ditembak saat menangkap pelaku narkoba di Jalan Raya Taman Mini Indonesia Indah depan Gedung Pencak Silat, semalam, 1 Maret 2016. Tembakan itu dimuntahkan dari senjata milik anggota TNI AL DEN Intel Koarmabar Kapten Laut Eko Wuryanto.
Kepala Polisi Resor Jakarta Timur Komisaris Besar Mohamad Agung Budijono mengatakan sebenarnya penembakan yang terjadi akibat kesalahpahaman. "Ini hanya miss komunikasi," kata dia saat dihubungi Tempo, Rabu, 2 Maret 2016.
Ia menjelaskan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 21.00 WIB. Saat polisi telah menangkap Andi Aziz, pemilik narkoba, polisi melihat ada mobil mencurigakan di sekitar lokasi. Polisi mengira di dalam mobil itu terlibat dalam kasus ini.
Anggota satuan narkoba yang dipimpin Ipda Maryono itu pun menghampiri mobil itu dan menggedor-gedor mobil itu. Diduga begal mobil, Eko pun lari ketika tahu ia kalah jumlah. Polisi itu berjumlah 4 orang.
Ketika lari itulah, polisi mengeluarkan tembakan peringatan. Kemudian Eko belok kanan dan ikut mengeluarkan senjata. Terjadi aksi todong menodong. Lalu Eko menembak ke arah polisi dan mengenai Seno Aji.
Setelah itu, Ipda Maryono membuka identitasnya. Ia menyuruh Eko meletakkan senjatanya. Awalnya ia tak mau, namun setelah melihat semua anggota polisi meletakkan senjatanya, ia pun ikut meletakkan senjata. Ia juga mengaku sebagai Kapten Laut Dantim Teknis Den Intel Armabar.
Selanjutnya, korban yang tertembak dibawa ke Rumah Sakit Kramat Jati. Ia harus menjalani operasi di paha kanan karena peluru yang ditembak bersarang di dalamnya.
Sementara itu, Andi Aziz kini ditahan di Polres Jakarta Timur. Polisi menyita satu paket sabu-sabu dari jok sepeda motor yang ia bawa.
MAYA AYU PUSPITASARI