TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat, mengklaim titik banjir di wilayahnya telah berkurang pada tahun ini. Kepala Dinas PUPR Manto mengatakan kawasan banjir di Depok tinggal 39 titik dari 54 titik pada 2015. “Sudah berkurang dari tahun sebelumnya,” kata Manto, Senin, 3 April 2017.
Namun jumlah titik banjir diperkirakan bakal bertambah lagi tahun ini. Penyebabnya, kata dia, tahun ini adalah siklus banjir lima tahunan, sehingga akan banyak muncul kembali titik banjir di Depok.
Baca:
Jalan Nusantara Depok Dibeton, Rumah Warga Beji ...
Terus Diguyur Hujan, Ini Titik Banjir dan Longsor di Depok
Salah satu titik banjir yang baru muncul tahun ini ada di Jalan Raya Grogol RW 13 Kelurahan Cinere dan Griya Astri Cinere. “Jalan Raya Grogol awalnya tidak pernah banjir, tapi sekarang meluber,” ujar Manto.
Menurut dia, banjir banyak terjadi di beberapa wilayah karena banyak penduduk membangun jembatan yang terlalu rendah. Akibatnya, sampah menumpuk dan menyumbat aliran air sungai.
Selain itu, kawasan langganan banjir di Depok, seperti di Perumahan Pondok Duta, Taman Duta, dan Bukit Cengkeh, sulit dibenahi karena wilayahnya sangat rendah. “Kalau hujan deras, di kawasan perumahan itu pasti banjir karena rendah. Tapi pemerintah sudah berusaha meminimalisasi,” ucapnya.
Baca juga:
Wali Kota Bima Arya Puji Toko Bogor Raincake Milik Shireen Sungkar
2 Alasan Anies-Sandi Absen di Acara Debat di Rosi Kompas TV
Manto meminta pemerintah menertibkan jembatan yang dibangun penduduk tanpa izin dan menormalkan sungai dan situ. “Saat ini, yang paling penting normalisasi Kali Cabang Tengah.”
Pemerintah Kota Depok telah menggelontorkan Rp 34,9 miliar untuk menurap 103 titik sungai dan drainase guna meminimalkan dampak banjir dan daerah rawan longsor tahun ini. Penurapan dilakukan di 11 kecamatan dan mulai dilakukan bertahap selama Maret-Desember 2017.”
IMAM HAMDI