TEMPO.CO, Bekasi - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, menyiagakan petugas Dinas Perhubungan dan Satuan Polisi Pamong praja di sejumlah titik jalur pedestrian di wilayah setempat. "Agar jalur pedestrian tidak dipakai mangkal ojek online," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Yayan Yuliana, Rabu, 24 Mei 2017.
Yayan mengatakan banyaknya ojek online yang mangkal di jalur pedestrian membuat lalu lintas menjadi macet. Sebab, kendaraan yang dipakai mereka menarik penumpang diparkir di bahu jalan. "Lalu lintas menjadi tersendat," ujar Yayan.
Baca: Marah, Pengojek Pangkalan Dikeroyok Pengojek Online di Bekasi
Berdasarkan identifikasi petugas di lapangan, ujar Yayan, jalur pedestrian yang paling sering dipakai mangkal ojek online di antaranya di sepanjang Jalan Ahmad Yani, terutama di depan pusat belanja Bekasi Cyber Park, Bekasi Selatan dan jalur pedestrian di Jalan KH Noer Alie. "Trotoar di Jalan Hasibuan dan Jalan Juanda juga dipakai mangkal," ujar Yayan.
Yayan mengatakan pihaknya menerjunkan puluhan personel untuk melakukan patroli, baik siang maupun malam. Petugas menyisir jalur pedestrian agar tidak dipakai mangkal para pengojek online. "Terutama di Jalan Ahmad Yani, di sana sudah ditetapkan kawasan tertib lalu lintas," ucap Yayan.
Seorang pengojek online, David, 30 tahun, mengatakan dia sering mangkal di depan Bekasi Cyber Park karena banyaknya calon penumpang di sana. Mayoritas penumpang merupakan pekerja yang bekerja di pusat belanja.
"Ada juga pengunjung, mangkal di sana sering dapat penumpang," kata David. Selain di jalur tersebut, trotoar di Jalan Juanda menjadi favorit pengojek online. Sasarannya ialah pegawai pemerintah yang baru pulang bekerja.
Baca juga: Ricuh Angkutan Vs Ojek Online, Polisi Tetapkan 14 Tersangka
David tak memungkiri banyak kendaraan yang diparkir di bahu jalan. "Kita enggak punya pangkalan resmi, pakai yang ada saja," tutur David.
ADI WARSONO