TEMPO.CO, Jakarta - Polisi meringkus tiga pelaku yang diduga menganiaya dan membunuh suami istri pengusaha garmen, Zarkasih Husni dan Zakiyah Masrur di sebuah hotel di Grobogan, Jawa Tengah, pada Selasa malam, 12 September 2017.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengungkapkan ihwal penangkapan yang dimulai dari penemuan mayat Zarkasih dan Zakiyah di Purbalingga, pada Senin, 11 September 2017.
Simak juga: Begini Peran 3 Pelaku Pembunuhan Sadis Pasutri Pengusaha Garmen
"Polres Purbalingga mengidentifikasi mayat itu adalah orang Jakarta. Lalu mereka koordinasi dengan Polres Jakarta Pusat," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jumat, 15 September 2017.
Selanjutnya, Polres Jakarta Pusat bersama Polda Metro Jaya pun memulai penyelidikan dengan melakukan olah tempat kejadian perkara ( TKP) di rumah korban di Jalan Pengairan, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.
"Dapat informasi dari beberapa saksi bahwa yang diduga pelaku adalah mantan karyawannya," katanya.
Polisi mengantongi identitas para pelaku adalah seorang sopir pribadi Zarkasih dan Zakiyah, Ahmad Zulkifli; mantan karyawan pabrik garmen milik suami istri itu, Sutarto; dan Engkos Koswara, teman Sutarto.
Di saat bersamaan, Polres Grobogan mendapat laporan dari salah seorang calon pembeli mobil Toyota Altis. Calon pembeli itu meminta polisi mengecek keaslian KTP korban, STNK, dan BPKB yang didapat dari Ahmad Zulkifli.
Polisi yang mengetahui soal kasus pembunuhan Zarkasih dan Zakiyah pun menginformasikan hal itu kepada penyidik Polda Metro Jaya. Sehingga, pengejaran berlanjut ke Grobogan dan mengamankan mobil yang hendak dibeli. Setelah diusut, Grobogan merupakan daerah asal salah satu pelaku, Sutarto.
Baca juga: Polisi Cari Brankas Milik Pasutri Pengusaha Garmen yang Dibunuh
Argo menuturkan, polisi pun mendapati ketiga pelaku sedang berada di Hotel Harmoni Indah Grobogan, pada Selasa malam, pukul 19.
"Mereka sedang karaoke menikmati hasil perampokan. Saat karaoke masih dalam kondisi mabuk karena miras," kata Argo menjelaskan kasus pembunuhan pengusaha garmen.
FRISKI RIANA