TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Partai Islam Damai dan Aman (Idaman) Rhoma Irama mengaku sudah membaca transkrip ucapan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di depan warga Kepulauan Seribu, Rabu, 27 September 2016.
"Substansinya, ‘Jangan mau dibohongi surat Al-Maidah’. Ini tanpa kompetensi, berbicara soal Islam dan tafsir sama sekali salah. Ini penistaan agama,” ujar Rhoma Irama di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Idaman, Jakarta Timur, Minggu, 9 Oktober 2016.
Baca: Dilaporkan ke Bareskrim, Ahok Bereaksi lewat Instagram
Menurut Rhoma, ucapan itu menyinggung isu SARA yang sebenarnya harus diperhatikan pemerintah dan Komisi Pemilihan Umum Daerah. "Ini pelanggaran SARA," ucap Rhoma. Sebagai pemimpin partai, dia meminta kadernya menyikapi ucapan Ahok secara adil dan jujur.
Sambutan Ahok di Kepulauan Seribu ditayangkan lewat situs berbagi video, YouTube. Ada satu kalimatnya yang menyinggung salah satu surat dalam Al-Quran. Beberapa kelompok masyarakat pun bereaksi.
Baca: Ahok Bawa-bawa Ayat Al-Quran, Agus Yudhoyono Bereaksi
Dalam video itu, Ahok awalnya membahas tentang program panen bersama para petani. Dia meyakinkan petani bahwa program itu tidak akan bubar meski dia tidak terpilih lagi sebagai gubernur dalam pemilihan gubernur 2017.
Baca Juga
Kado untuk Jessica, Perempuan Ini Bawa Rosario dan Buku Doa
Pedagang Thamrin City Tuntut DPRD Jakarta Lengserkan Ahok
Selanjutnya: "Jadi jangan percaya-percaya..."