TEMPO.CO, Jakarta - Siswa kelas tiga sekolah dasar Global Sevilla School, Gabriella Sheryl Howard, 8 tahun, meninggal setelah tenggelam di kolam renang sekolahnya, Kamis, 17 September 2015.
Atas kejadian ini, Direktur Global Sevilla School Robertus Budi Setiono memutuskan untuk menutup fasilitas kolam renang. "Kami tutup kolam renang hingga akhir tahun," kata dia, dalam konferensi pers Global Sevilla School, di Kembangan, Jakarta Barat, Sabtu, 19 September 2015.
Dia mengatakan, pelajaran olahraga berenang juga ditiadakan bagi seluruh siswa sekolah. Selain itu, terkait dengan kegiatan renang akan masuk dalam evaluasi sekolah dengan orang tua murid.
"Dalam rapat dengan orang tua murid, kami sepakat meniadakan kegiatan renang sementara waktu," katanya.
Setelah kejadian tenggelamnya Gabriella, sekolah ini pun diliburkan. Pada Senin, sekolah akan kembali menjalankan aktivitas belajar-mengajarnya diawali dengan doa bersama untuk Gabriella.
Robertus juga menyatakan sekolah siap bertanggung jawab sepenuhnya perihal kejadian ini. Karena itu, sekolah tak akan menghalangi kepolisian yang ingin mendalami kasus ini.
Sekolah juga minta maaf kepada orang tua dan siswa karena kasus yang terjadi Kamis lalu. "Saya berjanji kejadian ini adalah yang pertama dan terakhir terjadi di Global Sevilla School," katanya.
Adapun, kolam renang mulai digunakan pada 2005. Sejak saat itu pula berenang masuk menjadi salah satu kegiatan pelajaran olahraga. Berdasarkan pengakuan Robertus, kedalaman kolam renang adalah 1,4 meter. Sedangkan, ukuran kolam renang separuh dari ukuran standar internasional, yaitu 5 x 20 meter.
YOLANDA RYAN ARMINDYA