TEMPO.CO, Jakarta -Ratusan karangan bunga untuk Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat, disingkat Ahok-Djarot masih memadati Balai Kota Jakarta. Namun, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah mengatakan kedatangan karangan bunga tersebut mulai dibatasi menjelang pelantikan gubernur dan wakil gubernur baru, Anies Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno.
"Itu 'kan masih banyak bunga-bunga, ucapan untuk Pak Djarot ya, kan. Bunga-bunga itu mungkin akan kami kurangi. Dan nanti hari Minggu itu harus sudah bersih," ujar Saefullah di Balai Kota Jakarta, Sabtu, 14 Oktober 2017 soal banjir karangan bunga Ahok-Djarot.
Baca : Nafa Urbach Ikut Nyanyi dan Joget di Lapangan Banteng
Masa jabatan Djarot sebagai gubernur akan berakhir dini hari nanti. Mulai besok, Djarot telah selesai menjalani masa jabatannya. Karangan bunga yang berdatangan tersebut menyampaikan ucapan terima kasih dan selamat jalan untuk Djarot. Mulai besok, bunga-bunga itu akan diangkut dari halaman Balai Kota.
"Tergantung nanti mau dibawa ke mana. Kalau ada yang mau angkat (ambil) ya silakan. Kalau tidak diangkat ya, nanti kami yang angkat oleh PHL (pekerja harian lepas), petugas kebersihan untuk ditempatkan di tempat yang luas," ucap Saefullah.
Ratusan bunga yang datang ke Balai Kota tersebut sudah tidak mungkin ditampung di halaman Balai Kota lantaran Djarot sudah mengakhiri masa jabatannya. Pembatasan tersebut dilakukan sekaligus untuk menghindari betrokan karangan bunga yang datang untuk Anies-Sandi.
"Saya pikir cukuplah sudah (karangan bunga untuk Djarot). 'Kan hari ini sudah selesai sampai nanti malam. Sudah yah," ujar Saefullah.
Karangan bunga sudah berdatangan sejak Senin lalu untuk Ahok-Djarot. Keduanya pernah berdampingan untuk memimpin ibu kota. Masyarakat yang menaruh rasa empati, mengirim karangan bunga sebagai ucapan terima kasih untuk yang terakhir kalinya.