TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menceritakan secara singkat upayanya bersama Anies Baswedan menuju kursi puncak DKI Jakarta. Keraguan banyak pihak bisa mengalahkan pasangan inkumben, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat, sempat mengganggu mereka.
Bahkan, Sandiaga menyebut, data survei salah satu yang menyebutkan angka elektabilitas Anies-Sandi yang rendah. "Namun, kami tetap percaya pada data internal yang kami punya, dan data itu sangat berseberangan," kata Sandi di kediamannya, Jalan Pulobangkeng, Jakarta Selatan, Senin, 16 Oktober 2017.
Lantas Sandiaga mulai buka rahasia tentang kiat mengalahkan Ahok-Djarot. Sandiaga mengklaim, program-program unggulan saat kampanye sangat menarik perhatian dan ditunggu-tunggu masyarakat. "Ada program KJP Plus, OK OCE, dan banyak program lainnya yang ternyata lebih dimengerti oleh masyarakat," kata dia.
Dia juga menyebutkan, berdasarkan data internal Anies-Sandi, 70 Persen pendukung Ahok-Djarot pun lebih mengerti dan mempercayai program-program Anies-Sandi sebab tingkat pendidikan pendukung Ahok-Djarot kebanyakan menengah ke atas. "Angka itu berdasarkan data yang kami olah sendiri, bukan survei dan tidak dipublikasikan."
Sebelumnya, Sandi aga mengklaim sebanyak 97 persen warga DKI Jakarta sudah menerima kehadiran Anies-Sandi sebagai pemimpin baru DKI Jakarta. Dia juga bersyukur karena warga Jakarta sudah dewasa dalam proses berdemokrasi dan menghargai perbedaan pilihan dalam politik. "Kami akan merangkul semuanya, baik itu yang sudah maupun yang belum mendukung kami," kata Sandiaga Uno.