TEMPO.CO, Bekasi - Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kota Bekasi Rury Arif Rianto mengatakan dua remaja yang diarak bugil oleh massa di Bekasi saat ini mengalami depresi. "Tidak seharusnya mereka mendapat perlakukan seperti itu," kata Rury, Jumat, 13 April 2018.
Dua remaja yang dimaksud Rury adalah AJ, 12 tahun, dan HL, 13 tahun. Mereka kedapatan mencuri jaket dari jemuran milik warga Kampung Rawa Bambu, Kelurahan Harapan Jaya, Bekasi Utara. Keduanya dianiaya dan ditelanjangi. Bahkan AJ diarak ke rumahnya dalam keadaan telanjang.
Menurut Rury, selain AJ dan HL, sebenarnya ada satu remaja lagi yang diduga terlibat pencurian, yaitu RZ. Namun RZ bisa meloloskan diri dari kepungan massa.
Baca: Kronologi 2 Remaja di Bekasi Ditelanjangi Atas Tuduhan Pencurian
Rury mengatakan, kalau pun remaja-remaja itu terbukti mencuri, tidak seharusnya mereka mendapat perlakuan seperti itu. "Orang dewasa saja tidak boleh (diperlakukan seperti itu), apalagi ini anak-anak," ujarnya.
AJ yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama ini sudah empat hari tidak mau masuk sekolah. Ia hanya mengurung diri di kamar. Adapun HL sudah dibawa ke Cikarang oleh keluarganya. "Kami akan membantu memulihkan kondisi psikologis mereka," ucapnya.
Insiden dua remaja diarak bugil itu, kata Rury, sudah dilaporkan ke Kepolisian Resor Bekasi untuk diselidiki. "Tindakan massa berlebihan dan tidak manusiawi," tuturnya. KPAI akan mendampingi keluarga selama kasus ini dalam pemeriksaan. Diharapkan kasus serupa tidak terjadi lagi serta masyarakat dapat belajar dari proses hukum yang berjalan.