TEMPO.CO, Jakarta - Kepala bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, tren kejahatan jalanan selama ini sebenarnya sudah menurun. Tetapi beberapa waktu lalu kembali menampakkan peningkatan. Dalam sepekan, misalnya, ia mendapat laporan sebanyak lima kasus begal.
Baca:
Kabar Begal Balas Dendam, Polisi: Jangan Percaya!
Argo menerangkan latar belakang Operasi Cipta Kondisi Kewilayahan Mandiri Jelang Asian Games. Dalam operasi ini, kata Argo, polisi menyasar jalan raya, stasiun, terminal dan pusat-pusat perbelanjaan serta sejumlah titik rawan yang menjadi prioritas.
“Ada 56 titik rawan ya di Jakarta. Setiap wilayah sudah dipetakan masing-masing wilayah dan menjadi prioritas," kata Argo, Minggu 15 Juli 2018. Berikut data lengkap pelaksanaan dan hasil operasi itu berdasarkan data dari Polda Metro Jaya,
Masa Operasi: 3 Juli 2018-3 September 2018
Personel: 1.000 personel (16 tim)
Kepala Operasi: Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya
Fokus Wilayah: Jabodetabek
Titik prioritas
- Jakarta Barat: Tanjung Duren, Kalideres, Taman Sari
- Jakarta Selatan: Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Lama
- Jakarta Pusat: Thamrin, Jalan Sudirman sampai Tosari, Stasiun Senen
- Jakarta Timur: Duren Sawit, Jatinegara, BKT
- Jakarta Utara: Pluit, Jembatan Tiga
Baca:
Momok Penjambretan di Tangerang, Geng Amster Jadi Buron
Pekan pertama (3-5 Juli 2018)
- Ditangkap: 387 orang
- Ditahan: 73 orang
- Dibina: 314 orang
Pekan kedua (6-12 Juli 2018)
- Ditangkap: 1,565 orang
- Ditahan: 247 orang
- Dibina: 1.237 orang
Total (3-12 Juli 2018)
- Ditangkap: 1.952 orang
- Ditahan: 320 orang
- Dibina: 1.551 orang
Penangkapan disertai penembakan (52 orang)
- Luka: 41 orang
- Mati: 11 orang