TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berjanji menambah sosialisasi proyek pembangunan skybridge di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dia menanggapi keluhan dari pedagang dan masyarakat tentang telah dimulainya proyek tersebut yang berdampak terhadap keberadaan mereka.
Baca:
Rencana Pembangunan Skybridge Kurang Sosialisasi
Proyek Skybridge Tanah Abang Senilai Rp 50 Miliar Dikebut
“Kemarin, sebagian masyarakat sudah tersosialisasikan dan harus kami gencarkan," ujar Sandiaga Uno di Balai Kota DKI, Jakarta, Sabtu, 4 Agustus 2018.
Sandiaga Uno juga menjelaskan bahwa proyek pemancangan konstruksi skybridge akan mulai dilakukan hari ini, 4 Agustus 2018. Proyek pembangunan jembatan sepanjang 400 meter senilai Rp 35,8 miliar itu ditargetkan rampung per 15 Oktober 2018.
“Masyarakat terutama pedagang jangan sampai tidak terinfo,” katanya.
Dengan adanya skybridge itu, Sandiaga Uno berharap layanan publik tidak terganggu. Sebaliknya, akan memudahkan pejalan kaki mengaksesnya. Interkoneksi dari seluruh pengguna transportasi umum dan UKM, ia harapkan juga bisa terlayani melalui pembangunan skybridge tersebut.
Skybridge yang menghubungkan stasiun dengan Blok G Pasar Tanah Abang adalah tahap berikutnya dari penataan kawasan Pasar Tanah Abang yang sedang dilakukan pemerintah DKI. Pembangunan ini kelanjutan dari penutupan ruas Jalan Jatibaru Raya dan mengalihkan sebagian fungsinya menjadi lapak para pedagang.
Baca juga:
Jebol Pipa PAM, Baru Jalan Proyek Skybridge Dihentikan Sementara
Namun sejumlah pedagang kaki lima di sekitar lokasi proyek menyatakan tak tahu ada pembangunan skybridge tersebut. “Terus kami pindah ke mana dong? Belum dikasih tahu kalau mau dibangun (skybridge) tanggal 3,” ujar Bunga, 37 tahun, penjual pakaian di Jalan Jatibaru Raya.
Adapun PKL lainnya, Doni, mengatakan sudah tahu akan dibangun skybridge. Hanya dia tak tahu pembangunan dilakukan mulai Jumat, 3 Agustus 2018.
Manajer Unit Perencanaan PD Pembangunan Sarana Jaya Slamet Riyanto menjelaskan, PKL tak akan dipindahkan. Alasannya, tak ada lahan untuk penampungan sementara. Para pedagang nanti hanya akan diminta bergeser untuk meminimalkan risiko kecelakaan.