Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Badan Musyawarah (Bamus) Betawi hanya akan mengajukan dua nama untuk calon gubernur DKI Jakarta mendatang. Tapi Ketua Umum Bamus Betawi, Abdul Syukur, Sabtu (25/5) siang, mengatakan belum menentukan orangnya dan saat ini sudah delapan orang yang namanya sudah masuk. “Dua minggu lagi, kandidat yang sudah terdaftar di Bamus Betawi akan kita kumpulkan. Disitu akan kita tentukan, siapa yang akan diajukan, dan tentunya kita hanya akan mengajukan dua orang calon saja,” kata Abdul Syukur. Saat ini sudah delapan orang bakal calon gubernur DKI yang namanya sudah masuk ke Bamus Betawi. “Kedelapan orang itu nanti yang akan memusyawarahkan, siapa yang paling mendapat dukungan untuk dicalonkan,” ujarnya. Ia mengatakan Bamus berusaha agar gubernur mendatang adalah orang Betawi, meskipun ia tidak mempermasalahkan bila nantinya targetnya gagal. “Ya, kalau itu memang pilihan rakyat dan untuk kepentingan bersama dan orang Betawi dari dulu tetap mementingkan kepentingan bersama,” kata dia. Delapan orang yang namanya sudah masuk menjadi calon gubernur adalah Dr. Abdul Radjak (salah satu direktur RS MH Thamrin, Jakarta, yang mengajukan secara tertulis), Siti Nurbaja (Sekjen Depdagri, mengajukan secara lisan), Mahfudz Djailani (pengusaha, mengajukan secara tertulis), Satar Ali (mantan kepala Dinas Arsip DKI, yang mengajukan secara tertulis), Letjen TNI Purn M. Sanip (mengajukan dengan tertulis), Djailani (Wakil Gubernur DKI Bidang Kesra, mengajukan secara lisan), Fauzi Bowo (saat ini menjabat sebagai Sekretaris Daerah Prop DKI, mengajukan secara lisan), dan Dadang Hamdani (anggota Fraksi PDI-Perjuangan DPRD DKI, juga mengajukan secara lisan). (Dimas Adityo-Tempo News Room)
Iklan
