TEMPO.CO, Bogor - Puluhan petugas gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Polisi Hutan Perhutani, dan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor masih bersiaga di Petak 1b seluas 30 hektare Wilayah Resort Polisi Hutan (RPH) Cariu, BPKH Jonggol. Mereka masih terus berjibaku dengan titik-titik api kebakaran hutan dan lahan di kawasan itu.
Lokasi kebakaran hutan dan lahan tepatnya di Desa Antajaya, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor. "Sejak pagi hingga siang tadi titik api kembali muncul dan terlihat," kata Administrator Perum Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Bogor, Suparjo Purwo Nugroho, kepada Tempo Selasa 8 Oktober 2019.
Kebakaran, diterangkannya, terlihat sejak Kamis petang dan semakin besar pada Minggu. Saat itu luasan kebakaran diperkirakan sudah meluas hingga 30 hektare. Sebagian sudah berhasil ditangani pada Senin lalu namun berkobar lagi di beberapa lokasi. "Senin malam petugas kami bersama BPBD dan warga sudah padamkan, tapi karena tertiup angin kencang api kembali menyala," kata Suparjo.
Hingga Selasa ini, tiga unit mobil pemadam kebakaran dan tangki air masih disiagakan di sekitar lokasi. Beberapa petugas disiagakan terutama di sekitar rumpun bambu yang dianggap rawan terbakar kembali karena tiupan angin. "Kalau tertiup angin bara apinya kembali nyala."
Kebakaran hutan dan lahan milik Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan ( KPH) Bogor di Desa Antajaya, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor. Kebakaran masih terjadi sejak akhir Jumat 4 Oktober hingga Senin 7 Oktober 2019. Dok BPBD Kabupaten Bogor
Selain angin, kondisi bukit berbatu dan terjal juga menjadi kendala bagi petugas. Titik-titik api menjadi sulit terjangkau. Ketika selang air dan mobil tangki tak mampu mencapainya, petugas hanya bisa mengandalkan pelepah pisang dan ranting dedaunan yang masih basah untuk memadamkan api.
"Petugas kami di lapangan perlu waktu dan tenaga ekstra untuk memadamkan api," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Bogor, Muhamad Adam Hamdani.