Jakarta - Annisa Yulia, 26 tahun, panik begitu melihat kobaran api membesar di depan rumahnya pada Sabtu malam, 8 Mei 2021. "Saya langsung berpikir hanya menyelamatkan anak dan diri saya," kata Annisa, korban kebakaran Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, saat ditemui di antara puing-puing rumahnya yang ludes dimakan api, Senin, 10 Mei 2021.
Api sudah bergolak di sisi kiri depan rumahnya. Warga berusaha memadamkan api dengan menyiram menggunakan ember, tapi malah semakin membesar.
Annisa pasrah. Ia langsung mengangkat anaknya yang berusia satu tahun dan menyelamatkan diri karena api sudah mulai menjilat bagian depan rumahnya. "Saya tidak bisa menyelamatkan apapun."
Seluruh harta Annisa ludes dilalap jago merah. Duit tunjangan hari raya hasil kerjanya dan suaminya Rp 5 juta dan tiga ponselnya ikut terbakar. Duit itu disimpan di dalam tumpukan lemari baju.
Ia baru mendapatkan tunjangan hari raya itu pada Kamis, 6 Mei 2021, dua hari sebelum kebakaran. Annisa dan suaminya bekerja di perusahaan sepatu merek nasional ternama. Ia mendapat Rp 3 juta dan suaminya Rp 2 juta. "Sabtu sore, uang itu baru kami ambil karena untuk kebutuhan lebaran."
Kebakaran terjadi di Gang Rawan Elok menghanguskan lebih dari 300 rumah milik warga di RT11 dan 12 RW5 Kapuk Muara. Kelurahan Kapuk Muara mencatat jumlah korban kebakaran mencapai 1.499 jiwa.
Annisa mengaku akan tetap bertahan tinggal di sisa puing bangunan rumahnya yang luluh lantak dalam kebakaran Muara Kapuk itu. Ia akan berusaha membangun kembali rumahnya yang berukuran 3x3 meter itu secara bertahap. "Mau tinggal di mana lagi? Ini rumah satu-satunya peninggalan orang tua saya."
Baca: Kebakaran Kapuk Muara, DKI Sediakan Dua Pengungsian dan Ruang Isolasi Korban