TEMPO.CO, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mohammad Fadil Imran mengerahkan ratusan personel untuk mempertebal pengamanan di Lapas Kelas 1 Tangerang usai kebakaran. Akibat musibah itu, sebanyak 41 narapidana tewss dan puluhan lainnya luka-luka.
"Ada 150 orang anggota Polri yang kami turunkan di sini. Terdiri dari Brimob, Shabara, dan jajaran Polres Tangerang," ujar Fadil, Rabu, 8 September 2021.
Ratusan personel itu diterjunkan untuk mencegah ada napi kabur di tengah musibah tersebut. Kapolda Metro Jaya menjamin kondisi keamanan Lapas Kelas 1 Tangerang sudah kondusif saat ini.
Mengenai kronologi Lapas Tangerang kebakaran itu, Fadil menerangkan api pertama kali muncul pada pukul 01.45 dini hari tadi. Petugas pemadam membutuhkan waktu sekitar dua jam untuk memadamkan api.
Pada pukul 03.00 saat api sudah padam dan petugas berusaha mengevakuasi para korban, ditemukan puluhan narapidana tewas dan ada yang mengalami luka bakar di dalam sel mereka.
"Yang luka segera kami lakukan perawatan di luar, di Rumah Sakit Sitanala dan RSUD Kabupaten Tangerang, yang meninggal juga demikian," kata Fadil.
Fadil menerangkan kebakaran itu terjadi di Blok C2 yang dihuni 122 narapidana. Akibat kebakaran itu, sebanyak 41 orang meninggal, delapan orang luka bakar, serta 72 orang luka ringan. Mereka yang mengalami luka ringan kemudian dirawat di Poliklinik Lapas Tangerang,
Fadil mengatakan pihaknya bersama tim Puslabfor Mabes Polri tengah melakukan olah TKP di puing sisa kebakaran. Dari temuan awal, kebakaran diduga karena korsleting listrik.
"Kami akan bekerja maraton untuk mengetahui sebab kebakaran," kata Fadil.
Baca juga: Lapas Tangerang Terbakar: Sempat Terdengar Teriakan Kebakaran, 100 Napi Terjebak