TEMPO.CO, Jakarta - Nurdji, ayah dari SN seorang terduga teroris yang dibekuk di wilayah Tangerang Selatan mengaku anaknya tidak melakukan perlawanan saat dijemput tim Densus 88 Anti Teror. Menurutnya terdapat beberapa barang bukti yang disita dari penangkapan tersebut.
Penangkapan yang berlangsung di Jalan Cempaka, Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan ini berlangsung kemarin.
Dari kediaman Nurdji, 70 tahun, Tempo melihat terdapat sebuah mobil terparkir di garasi rumah tersebut.
Di dalam rumah sendiri terdapat beberapa kamar yang memang terlihat sepi. Saat itu Nurdji hanya terlihat bersama sang istri yang menemaninya.
Sementara itu, saat melihat kebagian kamar SN, Tempo melihat terdapat beberapa baju gamis yang masih rapi tergantung di dekat pintu. Didalam kamar tersebut terdapat sebuah kasur dan beberapa buku yang masih bercecer. Nurdji menunjukan jika kamar tersebut diisi oleh SN semenjak SN bercerai dengan sang istri.
"Kamar ini dia isi sejak cerai dengan istrinya. Jadi ya memang biasa saja kamarnya tidak ada yang macem-macem," kata dikamar SN, Sabtu, 21 Januari 2023.
Kata Nurdji saat dibekuk, petugas Densus 88 menyita beberapa barang bukti.
"Saya ga tahu jumlah persinya ya apa saja, yang saya tau si HP saja, kalau laptop kan dia ga punya, ada laptop tapi punya saya. Saya bilang kalau mau diperiksa silahkan periksa aja ga ada apa juga," ujarnya.
"Yang saya ingat si hanya HP saja ya mungkin sama termasuk buku buku juga, disitu kan buku juga banyak buku kaya semacem Al Quran," tambahnya.
Kata Nurdji, saat penggerebekan berlangsung dirinya juga tengah berada di dalam rumah bersama sang istri.
"Saya juga pas lagi penggrebekan di dalam rumah, pokonya yang saya inget hanya buku buku, mungkin ya yang di anggapnya buku buku yang sifatnya begitulah, kan banyak buku buku agama juga," sebutnya.
Nurdji menceritakan SN sebelumnya tinggal bersama istri dan 3 anaknya di rumah sang mertua. Namun sejak resmi bercerai SN kini tinggal di rumah bersama dirinya.
"Ya itu saya bilang tadi kalau dia juga kan ikut mertua karena setelah cerai aja dia di sini. Kan kira kira udah setahunan lah dia cerai, ya saya ga tahu juga lah itu cerai karena apa itumah pribadinya dia lah ya, masa kalau dia kesini masa kita ga terima," tegasnya.
Dia menambahkan saat dilakukan penangkapan oleh petugas Kepolisian SN tidak melakukan perlawanan sama sekali. Dirinya menganggap sang anak kooperatif saat itu.
"Tidak ada, dia juga sempet nyerah banyak orang orang juga penuh, ya yang saya jelasin ke Polisi juga ya begitu aja. Mungkin dia juga simpatiknya terlalu berlebihan, yang saya tau kan juga kan dia simpatisan Habib Rizieq," tuntasnya.
Baca juga: Terduga Teroris Pernah Kerja di Bank, Ayahanda: Dia Simpatisan Habib Rizieq