Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ayah Terduga Teroris di Tangsel Sebut Densus 88 Sita HP Hingga Buku-buku Anaknya

Reporter

image-gnews
Rumah terduga teroris yang diamankan Densus 88, Jumat (20/1/2023) di Pondok Pucung, Kota Tangerang Selatan. (Muhammad Iqbal)
Rumah terduga teroris yang diamankan Densus 88, Jumat (20/1/2023) di Pondok Pucung, Kota Tangerang Selatan. (Muhammad Iqbal)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Nurdji, ayah dari SN seorang terduga teroris yang dibekuk di wilayah Tangerang Selatan mengaku anaknya tidak melakukan perlawanan saat dijemput tim Densus 88 Anti Teror. Menurutnya terdapat beberapa barang bukti yang disita dari penangkapan tersebut.

Penangkapan yang berlangsung di Jalan Cempaka, Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan ini berlangsung kemarin.

Dari kediaman Nurdji, 70 tahun, Tempo melihat terdapat sebuah mobil terparkir di garasi rumah tersebut.

Di dalam rumah sendiri terdapat beberapa kamar yang memang terlihat sepi. Saat itu Nurdji hanya terlihat bersama sang istri yang menemaninya.

Sementara itu, saat melihat kebagian kamar SN, Tempo melihat terdapat beberapa baju gamis yang masih rapi tergantung di dekat pintu. Didalam kamar tersebut terdapat sebuah kasur dan beberapa buku yang masih bercecer. Nurdji menunjukan jika kamar tersebut diisi oleh SN semenjak SN bercerai dengan sang istri.

"Kamar ini dia isi sejak cerai dengan istrinya. Jadi ya memang biasa saja kamarnya tidak ada yang macem-macem," kata dikamar SN, Sabtu, 21 Januari 2023.

Kata Nurdji saat dibekuk, petugas Densus 88 menyita beberapa barang bukti.

"Saya ga tahu jumlah persinya ya apa saja, yang saya tau si HP saja, kalau laptop kan dia ga punya, ada laptop tapi punya saya. Saya bilang kalau mau diperiksa silahkan periksa aja ga ada apa juga," ujarnya.

"Yang saya ingat si hanya HP saja ya mungkin sama termasuk buku buku juga, disitu kan buku juga banyak buku kaya semacem Al Quran," tambahnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kata Nurdji, saat penggerebekan berlangsung dirinya juga tengah berada di dalam rumah bersama sang istri.

"Saya juga pas lagi penggrebekan di dalam rumah, pokonya yang saya inget hanya buku buku, mungkin ya yang di anggapnya buku buku yang sifatnya begitulah, kan banyak buku buku agama juga," sebutnya.

Nurdji menceritakan SN sebelumnya tinggal bersama istri dan 3 anaknya di rumah sang mertua. Namun sejak resmi bercerai SN kini tinggal di rumah bersama dirinya.

"Ya itu saya bilang tadi kalau dia juga kan ikut mertua karena setelah cerai aja dia di sini. Kan kira kira udah setahunan lah dia cerai, ya saya ga tahu juga lah itu cerai karena apa itumah pribadinya dia lah ya, masa kalau dia kesini masa kita ga terima," tegasnya.

Dia menambahkan saat dilakukan penangkapan oleh petugas Kepolisian SN tidak melakukan perlawanan sama sekali. Dirinya menganggap sang anak kooperatif saat itu.

"Tidak ada, dia juga sempet nyerah banyak orang orang juga penuh, ya yang saya jelasin ke Polisi juga ya begitu aja. Mungkin dia juga simpatiknya terlalu berlebihan, yang saya tau kan juga kan dia simpatisan Habib Rizieq," tuntasnya.

Baca juga: Terduga Teroris Pernah Kerja di Bank, Ayahanda: Dia Simpatisan Habib Rizieq

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jambret di Pondok Aren Tertangkap Setelah Gagal Curi Tas Lansia di Perumahan Deplu

16 jam lalu

Ilustrasi jambret. janatantra.com
Jambret di Pondok Aren Tertangkap Setelah Gagal Curi Tas Lansia di Perumahan Deplu

Jambret yang panik itu menabrak tempat sampah dan ditangkap polisi yang tengah bertugas dekat TKP.


Pembubaran Ibadah Rosario Mahasiswa di Tangsel, Wali Kota: Komunikasi yang Tersumbat

1 hari lalu

Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie memantau TPS terdampak banjir di Kompleks  Maharta, Pondok Aren, Rabu 14 Februari 2024. Tempo/Muhammad Iqbal
Pembubaran Ibadah Rosario Mahasiswa di Tangsel, Wali Kota: Komunikasi yang Tersumbat

Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie meminta seluruh ketua RT dan RW menjalin komunikasi yang lebih baik dengan warganya


Polisi Berjaga 24 Jam di Sekitar Rumah Kontrakan Usai Pengeroyokan Mahasiswi Katolik Universitas Pamulang

1 hari lalu

Polisi jaga lingkungan mahasiswa katolik Universitas Pamulang selama 24 jam usai ditetapkan empat orang tersangka. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Polisi Berjaga 24 Jam di Sekitar Rumah Kontrakan Usai Pengeroyokan Mahasiswi Katolik Universitas Pamulang

Sejumlah polisi dar Polsek Cisauk berjaga-jaga 24 jam di sekitar rumah kontrakan mahasiswi Universitas Pamulang korban pengeroyokan.


Inspirasi Film 13 Bom di Jakarta dari Kisah Nyata, Mal Alam Sutera Jadi Saksi

1 hari lalu

Adegan dalam film 13 Bom di Jakarta. Dok. Visinema
Inspirasi Film 13 Bom di Jakarta dari Kisah Nyata, Mal Alam Sutera Jadi Saksi

Film 13 Bom di Jakarta tayang di Netflix. Cerita diinspirasi dari kisah nyata yang terjadi pada 2015, kejadin bom di Mal Alam Sutera.


Film 13 Bom di Jakarta Tayang di Netflix, Tak Semua Fiksi Berikut Beberapa Kejadian Nyata

2 hari lalu

Film 13 Bom di Jakarta. Dok. Visinema
Film 13 Bom di Jakarta Tayang di Netflix, Tak Semua Fiksi Berikut Beberapa Kejadian Nyata

13 Bom di Jakarta tayang di Netflix, adalah film aksi diinspirasi kisah nyata yang terjadi di Jakarta pada 2015. Apakah itu?


Kecam Pembubaran Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, TPKB Desak Pemerintah Jamin Kebebasan Beragama dan Beribadah

2 hari lalu

Rumah kontrakan yang menjadi tempat tinggal mahasiswi Universitas Pamulang yang juga sekaligus menjadi TKP dugaan pengeroyokan. TEMPO/Muhammad Iqbal
Kecam Pembubaran Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, TPKB Desak Pemerintah Jamin Kebebasan Beragama dan Beribadah

TPKB sebut pembubaran mahasiswa Katolik Universitas Pamulang itu menunjukkan minimnya penghormatan keberagaman, kebhinnekaan dan pluralisme.


Kemenkumham Buka Suara soal Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik di Tangsel

2 hari lalu

Warga Setu melakukan mediasi kasus penyerangan mahasiswa Universitas Pamulang yang sedang berdoa Rosario di Kantor Lurah Babakan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, Senin 6 Mei 2024. (MUHAMMAD IQBAL/Tempo)
Kemenkumham Buka Suara soal Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik di Tangsel

Ibadah mahasiswa katolik Universitas Pamulang (UNPAM) di Kampung Poncol, Tangerang Selatan dibubarkan warga.


Top 3 Hukum: Kronologi Pembubaran Mahasiswa Katolik UNPAM Saat Doa Rosario, 4 Warga Tangsel Jadi Tersangka

3 hari lalu

Rumah kontrakan yang menjadi tempat tinggal mahasiswi Universitas Pamulang yang juga sekaligus menjadi TKP dugaan pengeroyokan. TEMPO/Muhammad Iqbal
Top 3 Hukum: Kronologi Pembubaran Mahasiswa Katolik UNPAM Saat Doa Rosario, 4 Warga Tangsel Jadi Tersangka

Polisi menetapkan empat orang sebagai tersangka kasus pembubaran dan penganiayaan mahasiswa Universitas Pamulang (UNPAM) yang sedang doa Rosario.


Prihatin Kekerasan Terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang yang Menggelar Doa Rosario, Dirjen HAM: Perlu Dialog

3 hari lalu

Polisi tetapkan empat orang warga sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan saat mahasiswa Unpam gelar doa rosario, Selasa 7 Mei 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Prihatin Kekerasan Terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang yang Menggelar Doa Rosario, Dirjen HAM: Perlu Dialog

Menurutnya, kasus kekerasan seperti yang dialami mahasiswa Universitas Pamulang tidak boleh terjadi di Indonesia yang menjunjung tinggi pancasila.


Peran Ketua RT dan 3 Warga Tersangka Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

3 hari lalu

Polisi tetapkan empat orang warga sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan saat mahasiswa Unpam gelar doa rosario, Selasa 7 Mei 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Peran Ketua RT dan 3 Warga Tersangka Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

Warga Kampung Poncol, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan membubarkan ibadah rosario sejumlah mahasiswa Katolik Universitas Pamulang