TEMPO.CO, Jakarta - Rumah mantan Gubernur Banten Wahidin Halim di Jalan H. Djiran, Pinang, Kota Tangerang dikirimi sekarung ular kobra pada Rabu dinihari, 25 Januari 2023. Wahidin mengatakan kiriman ular tersebut adalah perbuatan orang tak beradab.
"Kemarin pagi dikirimi ular, ini adalah kejahatan politik. Semoga kita selamat, semua sedang berjuang untuk negeri," kata Wahidin Halim, Kamis, 26 Januari 2023.
Baca Juga:
Eks Gubernur Banten itu mengatakan ada sekitar 20 ekor ular kobra hidup itu dikemas dalam plastik hijau lalu dibungkus karung putih. Dari gambar yang terekam kamera pengawas CCTV tetangga Wahidin, sebuah sepeda motor merah tampak berhenti di depan gerbang belakang rumahnya.
Ada dua laki-laki yang duduk di motor tersebut. Satu orang kemudian turun dan mengeluarkan ular kobra dari karung. Ular-ular itu terlihat hidup dan bergerak melata di dalam plastik hijau transparan.
Pada hari yang sama, Wahidin tengah bersiap menyambut kedatangan Anies Baswedan, bakal calon presiden yang diusung Partai NasDem. Anies menghadiri acara majelis bersama masyarakat Tangerang di kediaman Wahidin. Mantan Gubernur Jakarta itu berharap warga Tangerang memanjatkan doa agar dirinya dapat mengemban tugas dengan baik.
Mengenal Ular Kobra, Ular Berbisa dari Famili Elapidae
Dilansir San Diego Zoo Animals and Plants, ular kobra adalah ular berbisa yang berkerabat dengan anggota famili Elapidae. Ular dalam famili ini memiliki taring pendek. Ular kobra membunuh mangsanya dengan menyuntikkan racun neurotoksin melalui taringnya.
Ilustrasi ular kobra.techexplorist.com
Seekor kobra hanya menyerang manusia jika merasa terancam. Seperti ular berbisa lainnya, gigitan kobra bisa mematikan jika tidak ditangani secara tepat. Ular kobra juga dikenal sebagai spesies pilihan bagi para pawang ular di Asia Selatan. Ular itu bergoyang sebagai respons terhadap gerak dari pawang.
Bahaya Ular Kobra, Racun yang dapat Membunuh 20 Orang
Terdapat dua jenis gigitan pada ular, yaitu gigitan kering dan gigitan berbisa. Sementara itu, ular berjenis King Cobra memiliki gigitan berbisa yang berbahaya karena dapat mentransmisikan racun.
Dilansir Lets Talk Science, racun ular diproduksi di bagian belakang kepalanya, yaitu di kelenjar ludah. Lalu ular memakai rarahang berlubang seperti jarum suntik untuk memberikan racunnya. Saat ular menggigit, otot-otot di kepalanya menekan kelenjar racun. Hal tersebut selanjutnya mendorong cairan melalui taringnya dan masuk ke dalam daging mangsanya.
Racun ular kobra mengandung neurotoksin aktif yang dapat menghambat sistem saraf mangsa, terutama vertebrata kecil dan ular lainnya. Taring pendek di bagian depan mulut ular kobra memiliki alur tertutup yang mengalirkan racun tersebut.
Gigitan dari ular kobra dapat berakibat fatal tergantung pada jumlah racun yang disuntikkan. Jumlah neurotoksin yang dikeluarkan dalam satu gigitan ular kobra bisa mencapai dua persepuluh ons cairan, ini cukup untuk membunuh 20 orang, atau bahkan seekor gajah.
Dilansir Cleveland Clinic, neurotoksin ular kobra dapat menyebabkan kelumpuhan atau kerusakan pada sistem saraf seseorang. Tidak hanya itu, racunnya akan memengaruhi sistem pernapasan sehingga berpotensi menyebabkan gagal jantung dan napas berhenti.
AYU CIPTA | FATHUR RACHMAN | KAKAK INDRA PURNAMA
Baca juga: Ada Kiriman Ular Kobra Sebelum Anies Baswedan Datang, Eks Gubernur Banten: Ini Kejahatan Politik