Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kriminolog UI: Polisi Tak Ambil Momentum Benahi Citra di Kasus Kecelakaan Mahasiswa UI

Orang tua mahasiswa UI Mohammad Hasya Attalah Syaputra didampingi kuasa hukumnya di Polda Metro Jaya untuk menerima surat pencabutan tersangka, Jumat, 10 Februari 2023. Tempo/Desty Luthfiani
Orang tua mahasiswa UI Mohammad Hasya Attalah Syaputra didampingi kuasa hukumnya di Polda Metro Jaya untuk menerima surat pencabutan tersangka, Jumat, 10 Februari 2023. Tempo/Desty Luthfiani
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala menilai kepolisian tidak mengambil momentum bagus untuk membenahi citranya dalam kasus insiden kecelakaan yang menewaskan Mahasiswa UI

“Momen bagus untuk menaikkan citra malah nggak terjadi. Kadiv humas sebagaimana terlihat nggak main sama sekali,” kata Adrianus saat dihubungi Tempo, Ahad, 12 Februari 2023.

Adrianus turut membandingkan kinerja membangun citra di Era Kapolri Tito Karnavian dan Listyo Sigit. 

“Menurut saya, era Listyo ini tidak sebaik era Tito soal kampanye media, pembentukan citra dan lain sebagainya,” ucap dia. 

Kepolisian telah melakukan kesalahan prosedur dalam menetapkan tersangka kasus insiden kecelakaan yang menewaskan Mohammad Hasya Attalah, mahasiswa UI yang melibatkan pensiunan Polri AKBP (purn) Eko Setia Budi Wahono pada 6 Oktober 2023 di Jagakarsa, Jakarta Selatan. 

Insiden itu sempat membuat perhatian publik lantaran Hasya yang tewas dijadikan tersangka dan kepolisian akhirnya mengakui bahwa ada kesalahan administrasi dalam penetapan tersangka Hasya, sehingga kepolisian mencabut dan merehabilitasi namanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Komisioner Kompolnas Poengky Indarti mengatakan sejak awal kepolisian kurang prefesional dalam melakukan lidik dan sidik.

“Di sisi lain ada dugaan kurang prefesional dalam melakukan lidik sidik. Serta adanya dugaan keberpihakan kepada penabrak,” kata Poengky Indarti saat dihubungi Tempo, Sabtu, 11 Februari 2023. 

Kasus Hasya Athallah diharapkan menjadi pembelajaran yang berharga untuk menangani kasus lain yang serupa.

“Kompolnas berharap kasus seperti ini tidak terjadi lagi. Kasus-kasus kecelakaan lalu lintas sering terjadi sehingga diharapkan penyidik lalu lintas selalu prefesional dalam melakukan lidik sidik,” tuturnya.

Pilihan Editor: Kasus Mahasiswa UI Tewas Ditabrak Pensiunan Polisi, Kompolnas: Penyidik Kurang Profesional

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Pencarian Terbaru Madeleine McCann di Portugal Buntu

4 hari lalu

Kate dan Gerry McCann, orang tua Madeleine dyang menghilang saat liburan keluarga di Portugal sepuluh tahun tang lalu. REUTERS/Joe Giddens
Pencarian Terbaru Madeleine McCann di Portugal Buntu

Polisi menyelesaikan upaya terbaru dalam pencarian gadis Inggris Madeleine McCann yang hilang, setelah mengumpulkan sampel dekat reservoir di Portugal.


Syarat dan Cara Membuat SKCK Secara Offline

4 hari lalu

Petugas melayani pembuatan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) di ruangan Layanan Publik Polres Tegal, Jawa Tengah, Selasa 12 November 2019. Menurut petugas pelayanan, jumlah pemohon pembuatan SKCK untuk syarat pendaftaran CPNS 2019, dua hari terakhir meningkat hingga 50 persen dari biasanya 50 pemohon menjadi 100 pemohon. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Syarat dan Cara Membuat SKCK Secara Offline

SKCK digunakan sebagai kelengkapan persyaratan untuk mengajukan lamaran kerja dan melanjutkan pendidikan. Begini syarat dan cara membuatnya.


Polri Raih Predikat Ketiga Terbaik Kinerja Anggaran 2022

6 hari lalu

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 12 April 2023. Foto: Istimewa
Polri Raih Predikat Ketiga Terbaik Kinerja Anggaran 2022

Sani mengatakan, meski telah meraih predikat terbaik ketiga, Polri tidak akan berpuas diri. Ia menegaskan Polri terus berkomitmen memperbaiki diri.


Aparat Kepolisian di Assam India yang Obesitas Diminta Diet

11 hari lalu

Polisi berdiri di sebelah toko Kanhaiyalal Teli, seorang penjahit Hindu, yang dibunuh oleh dua tersangka Muslim di Udaipur, India, 30 Juni 2022. REUTERS/Amit Dave
Aparat Kepolisian di Assam India yang Obesitas Diminta Diet

Anggota Kepolisian di Assam, India, yang kelebihan berat badan diminta agar menurunkannya. Mereka diberi waktu tiga bulan untuk turunkan berat badan


Dorong Sidang Etik Teddy Minahasa Segera Digelar, Kompolnas: Sudah Ada Vonis Pengadilan

19 hari lalu

Mantan Kapolda Sumatera Barat Irjen Teddy Minahasa usai menghadapi sidang vonis atas tuntutan hukuman mati di kasus penyalahgunaan narkotika di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Selasa 9 Mei 2023. Hakim Ketua Jon Sarman Saragih menjatuhkan hukuman seumur hidup kepada Teddy karena terbukti bersalah dalam kasus tukar sabu barang bukti kasus narkoba dengan tawas. TEMPO/Subekti.
Dorong Sidang Etik Teddy Minahasa Segera Digelar, Kompolnas: Sudah Ada Vonis Pengadilan

Kompolnas menilai vonis PN Jakarta Barat cukup menjadi alasan bagi Polri untuk segera menggelar sidang kode etik terhadap Teddy Minahasa.


Kompolnas Desak Polri Segera Gelar Sidang Etik untuk Terpidana Irjen Teddy Minahasa

19 hari lalu

Mantan Kapolda Sumatera Barat Irjen Teddy Minahasa saat menghadapi sidang vonis atas tuntutan hukuman mati di kasus penyalahgunaan narkotika di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Selasa 9 Mei 2023. TEMPO/Subekti.
Kompolnas Desak Polri Segera Gelar Sidang Etik untuk Terpidana Irjen Teddy Minahasa

Kompolnas mendesak Polri menggelar sidang kode etik untuk terpidana Irjen Teddy Minahasa. Sebab, Teddy telah divonis bersalah dalam kasus sabu.


Teliti Sensitivitas Alat Pengukur Gula Darah, Tim FKUI Raih Medali dari University of Cambridge

24 hari lalu

Tim FKUI terdiri atas Bryanna Infinita Laviashna Saputro, Reynardi Larope Sutanto, Nadine Aurelie, Indira Laksmi Maharani, Cestarangga Adikerta, dan Maritza Andreanne Rafa Ayusha. ANTARA/HO: Humas UI
Teliti Sensitivitas Alat Pengukur Gula Darah, Tim FKUI Raih Medali dari University of Cambridge

Tim FKUI berhasil meraih medali perak pada ajang International ReachSci 2023 Global Conference di University of Cambridge atas penelitian terhadap alat pengukur gula darah.


Kompolnas Dorong Polisi Usut Bisnis BBM Ilegal dan Pencucian Uang Achiruddin Hasibuan

26 hari lalu

Menurut salah satu warga, aktifitas gudang itu cukup sibuk. Menurut dia, hampir setiap hari ada mobil box keluar masuk gudang. Dia menyatakan warga sebenarnya keberatan dengan keberadaan gudang yang menyimpan BBM ilegal itu karena khawatir terjadi kebakaran. Foto: Istimewa
Kompolnas Dorong Polisi Usut Bisnis BBM Ilegal dan Pencucian Uang Achiruddin Hasibuan

Kompolnas memantau langsung proses penyidikan terhadap Achiruddin Hasibuan. Penyidik didorong bekerja efektif, profesional, transfaran, akuntabel.


Kasus AKBP Achiruddin, Kompolnas: Polda Sumut Masih Lengkapi Pemberkasan

30 hari lalu

Anggota Kompolnas Yusuf Warsyim kunjungi Polda Sumut. ANTARA/HO
Kasus AKBP Achiruddin, Kompolnas: Polda Sumut Masih Lengkapi Pemberkasan

Polda Sumatera Utara masih melengkapi pemberkasan perkara dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh AKBP Achiruddin Hasibuan.


Kasus AKBP Achiruddin, Kompolnas Sebut Polda Sumut Segera Gelar Sidang Etik

30 hari lalu

Anggota Kompolnas Yusuf Warsyim kunjungi Polda Sumut. ANTARA/HO
Kasus AKBP Achiruddin, Kompolnas Sebut Polda Sumut Segera Gelar Sidang Etik

Komisioner Kompolnas Yusuf Warsyim menyebut ditemukan unsur pelanggaran etik yang dilakukan oleh AKBP Achiruddin.