Dari hasil penyelidikan terungkap sejumlah fakta tentang penyelenggaraan pesta orgy tersebut:
1. Publikasi pesta orgy lewat media sosial
Dalam setiap kegiatan pesta orgy, Yossi kembali menceritakan bahwa pasangan suami istri ini mengajak orang dengan cara membuat poster, kemudian mereka unggah melalui media sosial, twitter dan instagram. “Jadi mereka yang membaca poster tersebut kemudian penasaran dan menanyakan seputar kegiatan itu.”
Bagi yang berminat dan cocok, mereka lanjut mendaftar sebagai tamu dengan tarif yang sudah ditentukan. “Jadi tarifnya macam-macam. Kalau yang terakhir memang 1 juta. Tapi yang bulan Maret dan Juli 2023, mereka pasang tarif dari Rp 600 sampai 800 ribu,” ucap Yossi.
2. Pesta orgy punya member grup hingga ratusan anggota
Suami istri ini sukses menggaet banyak peminat pesta seks. Namun, ujar Yossi, para tamu yang melakukan pembayaran full hanya berkisar 8 hingga 10 orang. “Jadi di dalam grup itu memang anggotanya ratusan. Tapi yang membayar sampai full hanya sedikit. Yang terakhir malah cuma 8 orang yang bayar full 1 juta.”
3. Mayoritas peserta pesta orgy umur 30 tahun ke atas
Wakasat Reskrim Polres Jakarta Selatan juga menjelaskan, usia 8 orang yang mengikuti pesta orgy di Jakarta Selatan ini berkisar 30 tahun ke atas. “ Mereka juga mayoritas sudah berkeluarga,” jelas Yossi.
4. Peserta pesta orgy ingin pengalaman seksual serbeda
8 orang yang sudah diperiksa sebagi saksi, Yossi menceritakan alasan mereka. “ Rata-rata tamu yang ikut memang mereka mau merasakan sensasi baru dan ingin memiliki pengalaman seksual yang berbeda,” jelas Yossi.
5. Cara menentukan lokasi tempat pesta orgy
Pasangan suami istri penyelenggara pesta orgy ini, Yossi kembali menjelaskan bahwa mereka memilih tempat yang tidak diketahui banyak orang. “ Kalau yang di Semanggi itu, kita sudah tanya ke pihak management nya, mereka ini tidak menyampaikan akan ada kegiatan itu. Tapi kami akan terus dalami.”
6. Peserta pesta orgy murni orang biasa, tidak ada publik figur
Para tamu yang sejak Maret, Juli, serta September 2023, Yossi mengungkap tidak ada publik figur atau pejabat yang menjadi salah satu tamu pesta tersebut. “ Tapi kami akan terus dalami aktivitas party mereka sebelumnya.”
7. Pesta orgy adalah usaha seksual komersial
Menurut Yossi, tujuan utama pasangan suami istri tersebut membuat acara pesta orgy adalah murni layanan seksual. “ Perkara ini memang mengkomersialkan layanan seksual. Untuk penyebarannya hanya murni melalui media sosial,” ucap Henrikus Yossi.
ADVIST KHOIRUNIKMAH
Pilihan Editor: 4 Tersangka Sebar Undangan Pesta Orgy di Jaksel via Medsos, Polisi: yang Minat Bayar Rp 1 Juta