Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Geng Tai yang Sudah 9 Generasi, Diduga Pelaku Perundungan Siswa SMA Binus Serpong

image-gnews
Warung Ibu Gaul (WIG) tempat foto viral pelajar Binus Internasional School berkumpul. Lokasi ini ada di Jalan Jelupang Raya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Senin, 19 Februari 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Warung Ibu Gaul (WIG) tempat foto viral pelajar Binus Internasional School berkumpul. Lokasi ini ada di Jalan Jelupang Raya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Senin, 19 Februari 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Geng Tai. Namanya viral setelah sebuah akun di media sosial X mengungkap kejadian bullying yang dilakukan oleh anak SMA terhadap teman mereka. Sekelompok remaja itu diduga siswa dari SMA Binus School Serpong, Tangerang Selatan, yang melakukan aksi bullying di luar sekolah.

Polres Kota Tangerang Selatan sedang melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut. Korban sempat dirawat di rumah sakit akibat perundungan itu dan sekarang rawat jalan. Menurut pengecekan polisi di rumah sakit, korban mendapat luka memar dan luka bakar. 

Polisi belum bisa memastikan identitas pelaku yang melakukan bullying tersebut. “Terkait (pelaku anak artis atau bukan), ini masih didalami,” ujar Kasat Reskrim Polres Kota Tangsel, AKP Alvino Cahyadi saat dihubungi TEMPO pada Senin, 19 Februari 2024.

Meski begitu, dugaan soal identitas pelaku sudah tersebar di media sosial. Anggotanya terdiri atas pelajar di SMA Binus School Serpong yang merupakan anak pesohor. Mereka biasa berkumpul di sebuah toko kecil belakang sekolah, yakni Warung Ibu Gaul atau WIG. Di sana, mereka diduga melakukan aksi kekerasan, merokok dengan batas usia di bawah umur, atau vaping.

Salah satu akun media sosial X @BosPurwa mengungkap, aksi itu dilakukan oleh sekelompok orang remaja yang menamakan diri sebagai Geng Tai atau GT. “Kelompok ini telah berlangsung selama 9 generasi dan dimulai pada masa sekolah menengah atas,” dilansir dari tangkapan layar yang @BosPurwa sebar di X pada Senin, 19 Februari 2024.

Dalam subkultur itu, senior atau kelas 12 disebut dengan ‘agit’. Merekalah yang bertugas mengendalikan para anggotanya. Mereka juga yang merekrut anggotanya dengan memberikan imbalan. Imbalan yang diberikan bisa berupa uang atau tempat parkir di dekat Binus Serpong, sekolahnya. “Namun, imbalan utama yang membujuk orang untuk bergabung adalah status (mereka) di sekolah,” tulisnya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Arin Febriana, usia 18 tahun, salah satu murid di sana membenarkan adanya kelompok tersebut. “Untuk informasi mengenai GT ini benar, seperti apa yang ditulis,” ucapnya saat dihubungi TEMPO pada Selasa, 20 Februari 2024. 

Menurut dia, ada status hierarki yang lebih tinggi ketika siswa laki-laki bergabung dengan geng tersebut. Mereka juga sering mendapat tekanan dari teman sebaya jika tidak mengikuti perintah dari para penghasut. Seringkali, penolakan itu berujung dengan pemukulan.

Ia menjelaskan, GT memiliki aturan resmi untuk merekrut anggotanya. Aturan itu harus dipatuhi oleh calon anggota. Di mana anggota baru akan dikumpulkan di warung-warung. Mereka kemudian disuruh meneriakkan nama hingga membelikan makanan untuk para penghasut. Jika tidak, mereka mendapatkan hukuman secara fisik. 

Pilihan Editor: Polisi Ungkap Perundungan Siswa Binus School Serpong Terjadi 2 Kali, Kasus Naik ke Penyidikan Sore Ini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PPDB 2024: Penjelasan Soal Jalur Zonasi, Jalur Prestasi, dan Jalur Afirmasi

1 jam lalu

Petugas melayani orang tua murid yang berkonsultasi terkait pendaftaran daring Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2022 untuk zonasi tingkat sekolah dasar (SD) di Posko Pelayanan PPDB Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa, 14 Juni 2022. Dinas Pendidikan DKI Jakarta akan menutup pendaftaran daring PPDB jalur zonasi tingkat SD pada 15 Juni 2022 pukul 14.00 WIB. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
PPDB 2024: Penjelasan Soal Jalur Zonasi, Jalur Prestasi, dan Jalur Afirmasi

PPDB 2024 dengan berbagai penerimaan seperti jalur zonasi, jalur prestasi, dan jalur afirmasi. Apa syarat masing-masing?


Kuasa Hukum Ungkap Modus Staf Kelurahan Setubuhi Anak di Bawah Umur hingga Depresi

9 jam lalu

Muhammad Rizky Firdaus Kuasa hukum persetubuhan anak dibawah umur yang dilakukan oleh oknum staf Kelurahan sekaligus Komite sekolah. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Kuasa Hukum Ungkap Modus Staf Kelurahan Setubuhi Anak di Bawah Umur hingga Depresi

Kasus persetubuhan anak yang diduga dilakukan oleh Holid, pengurus komite sekolah yang juga staf kelurahan, ini terjadi beberapa tahun silam.


Gagal Menyalip Dump Truck, Pengendara Motor Tewas Kecelakaan di Jalan Puspitek Tangsel

12 jam lalu

Ilustrasi kecelakaan motor. all-free-download.com
Gagal Menyalip Dump Truck, Pengendara Motor Tewas Kecelakaan di Jalan Puspitek Tangsel

Pengendara motor berinisial IZA (laki-laki, 27 tahun) tewas setelah terlibat kecelakaan di Jalan Puspitek, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).


Aturan PPDB, Sekolah Wajib Menerima 20 Persen Siswa dari Keluarga Tidak Mampu

13 jam lalu

Puluhan siswa dan keluarga beserta relawan melakukan unjuk rasa didepan kantor Kemendikbud, Jakarta, Jumat, 11 Agustus 2023. Pada aksinya mereka menuntut pemerintah untuk mencari solusi terhadap 14 siswa SMA - SMK kurang mampu di Depok yang terancam putus sekolah karena tidak lolos saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan alasan kuota sudah penuh. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Aturan PPDB, Sekolah Wajib Menerima 20 Persen Siswa dari Keluarga Tidak Mampu

Terdapat 4 jalur sistem PPDB, salah satunya adalah penerimaan siswa dari keluarga tidak mampu yang diatur dalam regulasi. Pelanggar ada sanksinya.


Wali Kota Tangsel Ajak Mahasiswa Katolik Unpam dan Warga Duduk Bareng, Pastikan Tidak Ada Intoleransi

1 hari lalu

Wali Kota Tangerang Selatan duduk bareng bersama Mahasiswa Katolik Unpam, warga Babakan dan tokoh terkait. Mereka membahas permasalahan intoleran yang sempat viral. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Wali Kota Tangsel Ajak Mahasiswa Katolik Unpam dan Warga Duduk Bareng, Pastikan Tidak Ada Intoleransi

Setelah sempat gaduh soal pembubaran doa rosario yang dilakukan mahasiswa Katolik Unpam, Wali Kota Tangerang Selatan gelar pertemuan.


Kecelakaan Maut Libatkan Siswa SMK Lingga Kencana Depok di Subang, Pemkot Tangsel Evaluasi Study Tour Luar Daerah

1 hari lalu

Ratusan pelajar dari 10 sekolah di Depok gelar aksi solidaritas dengan menyalakan lilin dan doa bersama di Jembatan GDC, Depok, Senin malam, 13 Mei 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kecelakaan Maut Libatkan Siswa SMK Lingga Kencana Depok di Subang, Pemkot Tangsel Evaluasi Study Tour Luar Daerah

Pasca-kecelakaan maut yang menewaskan 11 orang pelajar SMK di Depok, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel melalukan evaluasi.


Kronologi Pembunuhan Berencana Mayat dalam Sarung di Pamulang

1 hari lalu

Konferensi pers pengungkapan kasus tindak pidana pembunuhan berencana yang dibungkus dalam sarung di Gedung Satya Haprabu Dit Reskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa, 14 Mei 2024. Disampaikan kepada media motif pelaku pembunuh pria dalam sarung di Tangerang Selatan akibat sakit hati. Jasad seorang pria terbungkus kain sarung ditemukan di pinggir jalan Perumahan Makadam, Benda Baru, Pamulang, Tangerang Selatan, pada Sabtu, 11 Mei 2024 lalu. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Kronologi Pembunuhan Berencana Mayat dalam Sarung di Pamulang

Pelaku pembunuhan berencana menghabisi sepupunya dengan alasan sakit hati karena diperlakuan tak baik.


5 Alasan Dilakukan MPLS kepada Siswa Baru, Tentu Tanpa Perpeloncoan dan Bullying

3 hari lalu

Sejumlah peserta didik baru mengikuti upacara Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMA Negeri 2 Bekasi, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 13 Juli 2020. Sebanyak 48 perwakilan dari 384 peserta didik baru mengikuti upacara yang merupakan rangkaian kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah, kegiatan tersebut tetap dilakukan dengan protokol kesehatan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
5 Alasan Dilakukan MPLS kepada Siswa Baru, Tentu Tanpa Perpeloncoan dan Bullying

Alasan pentingnya MPLS dilakukan kepada siswa baru, tentu saja menghindari tindakan mengarah perpeloncoan atau bullying.


Kilas Balik MOS menjadi MPLS Bagi Siswa Baru, Apa Saja yang Dilarang Dilakukan?

3 hari lalu

seorang siswa mengikuti Masa Orientasi Siswa (MOS) Massal di Lapangan Karebosi Makassar, Selasa 5 Agustus 2014. TEMPO/Hariandi Hafid
Kilas Balik MOS menjadi MPLS Bagi Siswa Baru, Apa Saja yang Dilarang Dilakukan?

Berikut alasan pergantian Masa Orientasi Siswa (MOS) jadi Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Apa yang dilarang dilakukan kepada siswa baru?


Polisi Berjaga 24 Jam di Sekitar Rumah Kontrakan Usai Pengeroyokan Mahasiswi Katolik Universitas Pamulang

6 hari lalu

Polisi jaga lingkungan mahasiswa katolik Universitas Pamulang selama 24 jam usai ditetapkan empat orang tersangka. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Polisi Berjaga 24 Jam di Sekitar Rumah Kontrakan Usai Pengeroyokan Mahasiswi Katolik Universitas Pamulang

Sejumlah polisi dar Polsek Cisauk berjaga-jaga 24 jam di sekitar rumah kontrakan mahasiswi Universitas Pamulang korban pengeroyokan.