TEMPO.CO, Jakarta - Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto mengatakan terdapat 32 siswa SMK dan mahasiswa yang masih menjalani pemeriksaan di Mapolrestabes Semarang pasca-demonstrasi di depan DPRD Kota Semarang pada Senin, 26 Agustus 2024 yang berakhir ricuh. "Ada 22 siswa SMK. Hari ini kami undang orang tuanya," kata Artanto di Semarang, Selasa.
Menurut dia, para orang tua tersebut akan mendampingi anaknya saat dimintai keterangan. "Akan ditanyakan, apa alasan para siswa SMK ini ikut dalam aksi di depan DPRD Kota Semarang kemarin," kata Artanto.
Selain itu, lanjut dia, polisi juga menyelidiki dugaan vandalisme saat demo yang dibubarkan paksa tersebut. Artanto menyebut upaya tegas kepolisian tersebut sudah sesuai dengan prosedur standar operasional.
Menurut Artanto, usai aksi yang berujung ricuh tersebut, situasi kamtibmas di wilayah Jawa Tengah relatif kondusif dan terkendali. Ia mengimbau berbagai elemen masyarakat untuk menyampaikan pendapat di muka umum dengan tertib dan sesuai aturan. "Jangan sampai terulang hal-hal yang mengakibatkan ketidaknyamanan bagi orang lain," katanya.
Sebelumnya, polisi membubarkan paksa aksi mahasiswa di depan Kantor DPRD Kota Semarang pada Senin petang, 26 Agustus 2024. Sempat terjadi aksi dorong antara mahasiswa dan polisi yang berjaga.
Dalam aksinya, para demonstran itu mendorong dua pintu gerbang kompleks kantor yang berada satu lokasi dengan kantor Wali Kota Semarang. Polisi mendorong massa mahasiswa ke arah Utara di Jalan Pemuda dengan menggunakan mobil meriam air dan tembakan gas air mata.
Pilihan Editor: Aksi Jogja Memanggil Tolak Dinasti Jokowi Kembali Turun ke Jalan, Malioboro Ditutup