TEMPO.CO, Jakarta - Kasus pencurian sepeda terjadi di kawasan Stasiun LRT Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, pada Jumat, 13 September 2024. Dalam peristiwa ini, Riki Gusmara, 27 tahun, kehilangan sebuah sepeda lipat bermerk Element Troy X Black Chrome keluaran 2021.
“Sepeda lipat biasa, bukan termasuk kalangan sepeda mahal,” tutur Riki Gusmara kepada Tempo ketika dihubungi Sabtu pagi, 14 September 2024.
Riki mengatakan, kasus pencurian ini terjadi di lahan parkir Travoy Hub Stasiun TMII. Ia memang terbiasa bersepeda dari kediamannya di Cilangkap, Jakarta Timur menuju Stasiun LRT Jabodebek. Setelahnya, ia melanjutkan perjalanan menggunakan transportasi publik.
“Saya biasa gowes untuk first mile, kemudian lanjut pakai transum (transportasi umum) ke kantor yang berada di depan Stasiun Pancoran,” kata dia.
Pukul 07.00 WIB, Riki memarkirkan sepedanya di Travoy Hub Stasiun TMII. Ia mengunci sepeda lipat berwarna hitam keabuan itu, dan meninggalkannya di rak parkir sepeda.
“Sekitar pukul 17.45, saya kembali ke Travoy Hub Stasiun TMII dan sepeda saya sudah hilang,” ungkap Riki. Ia lantas melaporkan kejadian tersebut kepada petugas keamanan Stasiun LRT TMII.
Kemudian, Riki diarahkan ke ruang keamanan untuk diwawancarai singkat mengenai ketibaan dan beberapa hal perihal sepeda miliknya. Ia juga dimintai bukti foto sepeda lipat tersebut.
Tak lama, petugas keamanan bersama pengelola Travoy Hub memeriksa CCTV untuk melihat proses pencurian ini. Petugas juga meminta Riki untuk menunggu di ruangannya. Sekitar 15 menit kemudian, tutur Riki, petugas kembali dan menunjukkan video CCTV kejadian pencurian sepedanya. Menurut pantauan CCTV, peristiwa terjadi pukul 16.45 WIB.
Riki mengaku tak ingat ciri-ciri pelaku seperti apa, tapi menurutnya, pelaku bertubuh kurus. Dari pantauan CCTV yang dilihat Riki, pelaku berjalan dari peron LRT, langsung mengarah ke tempat sepeda Riki terparkir di Travoy Hub Stasiun TMII.
“Beliau berjalan ke sepeda saya, dan langsung jongkok dekat ban dan mengeksekusi sepeda saya sambil mendouble pakaiannya dengan jersey sepeda,” ujar dia.
Pelaku kemudian menuntun sepeda curiannya itu ke lobi utama melalui pintu drop off kendaraan, dan keluar dari Travoy Hub.
Riki menjelaskan, proses pencurian ini terjadi sekitar dua menit saja. “Dari beliau mengeksekusi (dan) pakai baju kurang dari 2 menit.”
Petugas keamanan sempat meminta maaf atas kejadian tersebut. Namun, menurut pengakuan Riki, petugas kemudian menunjukkan syarat dan ketentuan yang disusun oleh pihak penyedia lahan parkir kepadanya. Di rak sepeda tertera tulisan “kehilangan menjadi tanggungjawab pemilik sepeda”.
Riki menuturkan staf PT KAI juga sempat menemuinya di tempat kejadian. ”Saya diberikan kontak Whatsapp pribadi beliau, dan (dia) bilang akan support saya untuk keperluan proses pelaporan kepada pihak yang berwajib,“ ungkap dia.
Sebelumnya, Riki menceritakan kejadian pencurian sepedanya lewat akun media sosial X @rikigusma. "Sedih, walaupun udah pake pengaman, ternyata tetap gak aman," tulis Riki di akun media sosialnya, Jumat, 13 September 2024.
Di akhir unggahannya, Riki menyatakan, pihak keamanan Travoy Hub, PT KAI, dan LRT Jabodebek telah menyampaikan permintaan maafnya. "Sayangnya hanya itu hal yang bisa mereka beri kepada gua," tutur Riki di akunnya.
PT KAI mengonfirmasi kejadian ini lewat akun media sosial X. "Berdasarkan informasi dari unit terkait, untuk laporan yang disampaikan sudah dilakukan pengecekan serta tindak lanjut oleh pihak Travoy HUB dan LRT Jabodebek," begitu tulis akun resmi PT KAI, @KAI121, Jumat malam, 13 September 2024.
Lebih lanjut, pihak LRT Jabodebek juga telah memberikan tanggapannya ihwal pencurian sepeda ini. "Kami turut prihatin atas kejadian kehilangan sepeda pengguna LRT Jabodebek yang terjadi di area parkiran Travoy Hub Milik Jasa Marga di Stasiun LRT TMII pada hari Jumat," kata Manager PR LRT Jabodebek, Mahendro Trang Bawono kepada Tempo, Sabtu, 14 September 2024.
Ia menyampaikan, saat ini pihak LRT Jabodebek telah berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk Polsek setempat, untuk menindaklanjuti laporan ini dengan serius. "Saat ini, proses penyelidikan sedang berlangsung, dan kami telah menyerahkan rekaman CCTV untuk membantu pihak kepolisian," ujarnya.
Pilihan Editor: Kata Pengadilan soal Anak Menteri Era Soeharto Tewas saat Eksekusi Pengosongan Rumah