TEMPO.CO, Bali - Untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan imigrasi, Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, kini mengoperasikan 90 unit mesin autogate yang memungkinkan pemeriksaan paspor hanya dalam waktu 15 hingga 20 detik. Dengan teknologi yang sama seperti yang digunakan di bandara ternama dunia, seperti Qatar, Dubai, dan Belanda, langkah ini membuat Indonesia makin kompetitif dalam memberikan layanan imigrasi modern.
“Teknologi ini bisa memverifikasi kevalidan paspor, memeriksa data biometric, dan terhubung dengan database cekal serta Interpol dalam hitungan detik,” kata Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Silmy Karim di Nusa Dua, Bali pada Selasa, 1 Oktober 2024.
Autogate di Bandara Ngurah Rai, lanjut Silmy, memungkinkan proses lintasan warga negara asing (WNA) berlangsung lebih cepat dan efisien. Mesin ini menggunakan chip elektronik pada paspor untuk memeriksa keabsahan identitas, serta mengakses dokumen kewarganegaraan penumpang di berbagai database internasional. "Proses ini benar-benar mempersingkat waktu, karena sistem secara otomatis memeriksa semua aspek keamanan dan keimigrasian dalam hitungan detik," ujar Silmy.
Oleh karena itu, waktu tunggu di area kedatangan dan keberangkatan internasional berkurang drastis. Hal ini, tutur Silmy, memungkinkan aliran penumpang lebih lancar, terutama di bandara yang menangani ribuan wisatawan setiap harinya seperti Ngurah Rai Bali.
Langkah modernisasi ini menempatkan Indonesia dalam jajaran negara-negara yang menggunakan teknologi imigrasi mutakhir. Mesin autogate yang digunakan di Ngurah Rai sama dengan yang dioperasikan di bandara-bandara ternama dunia. “Sistem ini setara dengan yang digunakan di Qatar selama Piala Dunia, serta bandara besar lainnya seperti Dubai dan Schiphol di Belanda,” ucap Silmy Karim.
Penggunaan teknologi ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak lagi tertinggal dalam hal infrastruktur perbatasan internasional. Dengan pengoperasian lebih dari 200 auto gate di berbagai lokasi seperti Bandara Soekarno-Hatta dan Pelabuhan Batam, Indonesia menegaskan posisinya sebagai salah satu negara yang serius meningkatkan pelayanan imigrasi berstandar global.
Kecepatan dan keefisienan pemeriksaan ini harapannya menjadi daya tarik tersendiri bagi turis internasional yang datang ke Bali, salah satu destinasi wisata paling populer di dunia. Silmu mengklaim, dengan hanya membutuhkan waktu 20 detik untuk pemeriksaan paspor, wisatawan akan merasakan kenyamanan sejak tiba di bandara. “Ini adalah bagian dari upaya kami untuk meningkatkan pengalaman wisatawan di Indonesia, terutama di Bali, yang menjadi pintu masuk utama,” kata Silmy.
Pilihan Editor: JAC Prihatin Jurnalis Kamboja yang Biasa Meliput Isu Online Scam Ditangkap Polisi Militer