TEMPO.CO, Jakarta - Stasiun bawah tanah mass rapid transit (MRT) mulai dibangun. Pengendara sebaiknya mencari jalur alternatif karena lalu lintas di titik-titik berikut akan direkayasa selama proses konstruksi berlangsung.
Titik pertama berada di sepanjang Jalan Sudirman atau depan Istora Senayan. Di sini akan dibangun Stasiun Istora yang terletak di bawah tanah. Selama stasiun dibangun, lalu lintas di sepanjang Jalan Sudirman akan direkayasa karena sebagian badan jalan harus digunakan untuk proses konstruksi.
Tahap pertama pengalihan arus lalu lintas yakni pembongkaran trotoar menjadi jalur detour. Pekerjaan yang berlangsung dari 7 Juli 2014 ini telah rampung pada Rabu, 13 Agustus 2014. Dengan selesainya jalur detour, kendaraan yang biasanya melalui jalur lambat akan dipindahkan ke jalur yang sebelumnya merupakan pedestrian.
Selanjutnya, tahap kedua, adalah rekayasa lalu lintas di sisi barat jalan yang menuju Bundaran HI. Setelah marka jalan pada jalur lambat terpasang, kendaraan yang biasanya melintas di jalur cepat akan bergeser ke jalur lambat.
Mulai 20 Agustus 2014, pengaturan yang sama akan dilakukan untuk jalur sisi timur yang menuju Blok M. Selama proses konstruksi, jumlah lajur jalan di depan Istora Senayan tetap sama, hanya terjadi pergeseran dan penyempitan jalan. Lajur tersebut adalah dua lajur lambat reguler, tiga lajur cepat reguler, dan satu lajur khusus Transjakarta.
Baca Juga:
Rekayasa serupa akan dilakukan di titik Bendungan Hilir. Pengguna jalan diperingatkan untuk mencermati marka jalan sesuai dengan pengaturan yang baru. Bila memungkinkan, sebaiknya pengendara mencari jalur alternatif agar tidak terjebak di dua titik tersebut. (Baca: Stasiun Bawah Tanah MRT di Sudirman Mulai Dibangun)
MOYANG KASIH DEWI MERDEKA
Berita Lainnya:
Kurikulum 2013: Murid Bingung Belajar Apa?
Semua Koridor Transjakarta Diusulkan Pakai E-Ticket
Bayi Kembar Dempet di Bandung Bisa Ganti Kelamin
PKL Pasar Asemka Segera Ditertibkan