TEMPO.CO, Jakarta - Proses perobohan gedung Panin Bank di kawasan CBD 7, Bintaro Jaya, RT 02 RW 01, Pondok Jaya, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, cukup rumit dan memakan waktu lama. Proses perobohan sudah dilakukan sejak Sabtu dinihari kemarin, tapi hingga kini bangunan yang mangkrak itu masih berdiri.
Petugas awalnya menggunakan metode wracking ball untuk merobohkan bangunan 18 lantai tersebut. Namun metodenya kemudian diubah menjadi pemberatan menggunakan beban kantong pasir.
"Alasannya karena lebih aman menggunakan metode pemberatan dengan kantong pasir, walaupun penggunaan wracking ball tergolong cukup aman," kata seorang anggota Tim Ahli Bangunan dan Gedung (TABG) Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Chaidir Anwar Makarim, pada Sabtu, 15 Oktober 2016.
Menurut Chaidiri, yang juga guru besar Fakultas Teknik Universitas Tarumanegara, pemberatan dengan kantong pasir seberat 1 ton dibebankan di puncak gedung. "Sebelumnya, gedung tersebut dibantu dengan pelemahan struktur prestressed release pada bagian balok pelat lantai, pengeboran beton, dan pemberian chemical khusus," ujarnya.
Anggota tim ahli lainnya, Profesor Adang Surahman, mengatakan saat ini gedung sudah dibebani dengan berat kurang-lebih 160 ton. "Akan ditambah terus kantong pasirnya, tapi saat ini ada kendala, yakni kantong yang berisi pasir tinggal 30 ton, mau ditambah tapi kantong untuk pasirnya juga habis, mudah-mudahan hari ini sudah tersedia," tuturnya.
Adang juga mengatakan bahwa membongkar gedung dilakukan dengan asas kehati-hatian, meski waktu pembongkaran yang dilakukan cukup lama, yaitu 90 hari, terhitung sejak 14 Oktober. "Di bagian atas gedung sudah dibebani sekitar 160 ton pasir, tapi belum ada perubahan yang signifikan. Kami akan coba terus dengan menambahkan beban lagi," ucap Adang, yang juga guru besar teknik sipil dan dosen Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL) Institut Teknologi Bandung.
Menurut Adang, proses perobohan gedung dengan metode pembebanan ini memang memakan waktu lama, tapi pihaknya yakin cara ini yang paling aman. "Memang awalnya menggunakan metode wracking ball. Tapi, menurut kami, metode pembebanan ini cukup aman dilakukan serta mengurangi getaran yang akan ditimbulkan," katanya.
Gedung Panin Bank yang mangkrak ini dikhawatirkan roboh dan akan menimbulkan kerusakan bagi lingkungan sekitarnya. Sebelumnya, pada Juni lalu, sebagian gedung tersebut roboh dan sempat menimbulkan kepanikan. Namun tak ada korban jiwa dari peristiwa tersebut.
MUHAMMAD KURNIANTO