TEMPO.CO, Jakarta - Warga Jalan Danau Batur IV Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok, resah dengan peluru nyasar yang bersarang di rumah salah seorang warga, pada Selasa pekan lalu. Peluru nyasar tersebut tembus dari atap rumah milik Iswara di jalan tersebut dan mengenai bagian atas mobil miliknya yang diparkir di rumahnya hingga penyok berlubang.
Istri Iswara, Nia Kurnianingsing, 44 tahun, mengatakan letusan peluru nyasar tersebut terdengan Selasa pagi pekan lalu, sekitar pukul 09.00. "Saat itu saya sedang menyetrika pakaian di dalam rumah. Dan mendengar suara letusan di depan rumah," kata Niar, Rabu, 31 Mei 2017.
Simak: Remaja 13 Tahun Ini Menjadi Korban Peluru Nyasar
Awalnya, ia mengira suara tersebut suara bohlam pecah atau letusan petasan di luar rumah. Namun, begitu Nia memastikan asal suara tersebut, tidak ada bohlam maupun letusan petasan yang meledak di depan rumahnya.
Bahkan, kata dia, ada dua tetangganya yang justru menanyakan asal suara letusan tersebut kepadanya. Tapi, ia tidak mengetahui asal letusan tersebut. "Saya baru tahu letusan itu berasal dari peluru nyasar Kamis kemarin, dari suami saya," ujarnya.
Kamis pagi kemarin, Iswara ingin membuka penutup mobil miliknya. Namun, di bagian atas pintunya mobilnya ada bolongan bekas peluru. Dan suaminya melihat atas plafon rumahnya juga bolong bekas peluru. "Proyektil peluru ditemukan di gerbang rumah saya," ucapnya.
Menurutnya, sejauh ini suaminya tidak mempunyai musuh, karena hanya bekerja sebagai supervisor jasa pembiayaan kendaraan bermotor. Ia berharap polisi segera menemukan pelaku yang menembakan peluru nyasar yang menembus asbes atap dan plafon rumahnya itu.
Baca: Polisi Usut Peluru Nyasar di Pondok Gede
"Warga menjadi was-was. Bagaimana jika peluru itu mengenai orang," ujarnya. "Saya sudah lapor Jumat kemarin ke Polsek Sukmajaya."
Kepala Unit Reserse dan Kriminal Polsek Sukmajaya Ajun Komisaris Leman mengatakan polisi telah menyita barang bukti berupa proyektil peluru yang terbuat dari kuningan. Polisi masih menyelidiki jenis peluru dan senjata yang digunakan oleh pelaku.
"Saksi sudah kami minta keterangan empat orang, yaitu Iswara dan istrinya, serta kedua tetangganya yang mendengar suara letusan itu," ucapnya.
Peluru akan dibawa ke laboratorium forensik Markas Besar Kepolisian RI. Menurutnya, lontaran peluru tersebut lebih berbahaya dari peluru yang biasa digunakan polisi. "Kalau polisi pelurunya timah. Ini yang ditemukan terbuat dari kuningan, lebih berbahaya," ujarnya.
IMAM HAMDI