TEMPO.CO, Depok - Dian Wijayana, mantan suami asisten bos PT XL Axiata, Hayriantira, 37 tahun, angkat bicara soal tudingan pesan singkat yang berisi ancaman. Pesan singkat itu, masuk ke ponsel milik mantan istrinya, terkait dengan perebutan harta gono-gini.
Dian mengaku tidak tahu asal usul SMS itu. Siapa yang mengirim SMS itu, kata Dian, bukan berasal dari keluarganya. "Kami sudah resah, karena merasa disudutkan dengan pemberitaan selama ini," kata Dian, di rumahnya, Minggu sore, 13 September 2015.
Dian mengatakan justru keluarga Rian dibantu keluarganya saat mencari mobil mantan istrinya yang hilang. Bahkan keluarganya selalu membuka pintu kapan pun keluarga mantan istrinya untuk menemui kedua anaknya. "Saya tidak pernah mencegah. Kapan pun datang akan kami terima kalau mau melihat anak-anak," kata Dian.
Untuk itulah, Dian bakal datang ke polda untuk menjelaskan persoalan ini. Soalnya, masalah ini sudah membuat keluarga besarnya resah. "Saya akan jelaskan ke polisi pekan ini. Sebab saya juga sudah terganggu. Saya tidak tahu apa-apa soal SMS itu," ucapnya.
Ihwal masalah ini, Dian sudah menyiapkan pengacara. "Sudah saya serahkan semuanya ke pengacara untuk masalah ini," ujarnya.
Sebelumnya, Dwiyanto Prihartono, pengacara keluarga Hayriantira, mengatakan, ada beberapa kejanggalan dalam kasus pembunuhan perempuan cantik itu. Wanita ini dibunuh di sebuah hotel di Garut oleh Andi Wahyudi, 38 tahun, teman dekat korban yang juga sudah dikenal baik oleh keluarga Rian.
Pada Kamis, 10 September 2015, Dwiyanto Prihartono mengatakan, dugaan itu muncul berdasarkan bukti-bukti berupa enam dus barang Rian yang diambil dari ruang kerjanya di XL. Mereka menelaah barang-barang tersebut dan menemukan banyak kejanggalan. Juga bukti baru motif pembunuhan tersebut. (Baca: Kasus Pembunuhan Ryan XL, Benarkah Ada Tersangka Baru?)
Bukti lain yang mengarah ke motif baru pembunuhan adalah pesan seluler yang diterima Rian lalu diteruskan ke telepon seluler kakaknya, Ririn. Pesan tersebut bernada teror dan dikirim dari nomor 0852-10771-xxx ketika Rian sedang menjalani proses cerai dengan suaminya pada 2014.
Pesan itu berbunyi: “Seharusnya kamu menyerah agar ga ada korban berikutnya. Namun bukti yg diminta surat rumah anak-anak biar kami yg urus, kamu nggak ingin ada korban berikutnya kan? Pengacara sudah kami kuasai. Kalau sampai tidak ada lihat aja gimana? Sampai jumpa di sidang besok".
Rukmilah, ibu Rian, menduga pesan seluler itu ada kaitannya dengan perebutan harta gono-gini berupa rumah antara Rian dan suaminya. “Saya minta Rian memberikan sertifikat ke suaminya, Rian tidak mau,” ujar Rukmilah. Sertifikat tersebut kemudian diketahui berada di tangan Andi Wahyudi. (Baca: Keluarga Curigai Bekas Suami Rian XL, Begini Kata Polisi)
IMAM HAMDI