TEMPO.CO, Jakarta - Persaudaraan Alumni 212 atau PA 212 memandang, selepas bebas murni dari penjara, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tak lagi perlu terjun ke kancah politik.
Pendapat itu disampaikan oleh juru bicara PA 212, Novel Bamukmin.
Baca : Dicopot Anies, Mantan Dirut Jakpro Ingin Kerja Bareng Ahok Lagi
"Jangan berpolitik," ujar Novel melalui pesan pendeknya pada Rabu pagi, 23 Januari 2019. Ketimbang terjun ke kancah politik, Novel menyarankan Ahok konsentrasi di bidang usaha.
Novel menyebut Ahok lebih baik menjadi pengusaha daripada politikus. Pernyataan ini dilatari kabar bakal merapatnya Ahok ke salah satu partai. Novel mendengar Ahok akan bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP.
Sejumlah sumber juga mengatakan Ahok diminta bergabung ke Partai Solidaritas Indonesia. Juru bicara PSI, Mohamad Guntur Romli, tak menjawab dengan gamblang ihwal upaya PSI menggaet Ahok itu.
Simak pula :
PA 212 Tunggu Sikap Tobat Ahok Setelah Bebas dari Penjara
Namun Guntur mengatakan partainya bakal merayu Ahok mengkampanyekan nilai-nilai PSI. Musababnya, nilai-nilai itu terinspirasi dari Ahok.
Novel menyiratkan, meski PA 212 'tak merestui' Ahok berpolitik, mereka tidak akan melarang mantan Gubernur DKI Jakarta itu terlibat lagi dalam partai. Sebab, hak berpolitik adalah hak setiap warga negara.