Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ali Fanser Marasabessy Masih Berstatus Saksi dalam Kasus Pemukulan di Tol Gatsu

image-gnews
Polda Metro Jaya telah menangkap terduga pelaku pemukulan di pinggir jalan tol Gatot Subroto, Jakarta Selatan.
Polda Metro Jaya telah menangkap terduga pelaku pemukulan di pinggir jalan tol Gatot Subroto, Jakarta Selatan.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Polda Metro Jaya masih menetapkan Ali Fanser Marasabessy sebagai saksi dalam kasus pemukulan Justin Frederick, 23 Tahun, di pinggir Jalan Tol Gatot Subroto arah Cawang pada Sabtu, 4 Juni 2022. 

Anak Ali, Faisal Marasabessy, 22 tahun, sudah ditetapkan sebagai tersangka pelaku pemukulan. Ali dan Faisal merupakan pengendara mobil berpelat nomor RFH yang viral di media sosial.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Endra Zulpan membenarkan Ali dan Faisal adalah dua orang yang mengendari mobil Nissan X-Trail warna abu-abu berpelat RFH itu. Keduanya terlibat pemukulan Justin yang merupakan anak anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Indah Kurnia.

"Jadi memang dalam kasus ini, di dalam kendaraan Nissan X-Trail tersebut ada tersangka, Faisal Marasabessy, dan juga satu orang lain yang merupakan orang tua dari tersangka," kata Zulpan saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin, 6 Juni 2022.

Faisal, menurut Zulpan, sudah jelas memukul Justin menggunakan tangan kanannya, sebagaimana terekam di video pemukulan yang viral di media sosial ini. Namun, sebelum pemukulan, Justin terlebih dahulu disundul hingga hidungnya berdarah.

"Salah satu menyundulkan kepalanya ke arah muka korban dan mengakibatkan hidung korban keluar darah. Setelah itu pelaku lain turun dari mobil dan tanpa basa basi langsung menganiaya korban seperti yang terlihat dalam video yang viral," ujar Zulpan.

Meski begitu, Zulpan menyatakan, orang yang menyundul kepala Justin itu masih dalam tahap pemeriksaan. Dia pun menyatakan tim penyidik masih mengumpulkan bukti-bukti terhadap tindakan Ali yang merupakan Ketua Umum Pemuda Pejuang Bravo Lima ini. 

"Adapun yang lain sudah kita lakukan pemeriksaan, kemudian masih dilakukan pendalaman oleh penyidik untuk melengkapi bukti-bukti manakala dua alat bukti terpenuhi status bisa dinaikkan. Tapi sampai saat ini masih sebagai saksi," kata Zulpan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sekretaris Pemuda Pejuang Bravo Lima, Ahmad Zazali, membenarkan jika Ali Fanser Marasabessy, merupakan sosok yang terekam di video viral itu. "Bahwa salah satu orang yang mengenakan batik adalah benar rekan kami Ali Fanser Marasabessy (AFM)," kata dia dikutip dari keterangan tertulisnya, Ahad, 5 Juni 2022.

Namun, Ahmad menyebut sebelum video pemukulan di pinggir Jalan Tol Gatot Subroto arah Cawang, Jakarta Selatan, itu viral, Ali Fanser sudah lebih dahulu dipukul oleh Justin. Akibatnya, Faisal Marasabessy, yang belakangan diketahui anak Ali dan menjadi pemukul di dalam video viral tak terima serta menyerang balik Justin.

"Bahwa dalam peristiwa tersebut AFM menjadi korban pemukulan yang dilakukan JF, hal itu menjadi pemicu perkelahian antara JF dengan FM. Bahkan telah berusaha melerai perkelahian tersebut," kata Ahmad.

Baca juga:

Pengendara Mobil Pelat RFH Terancam Kurungan 9 Tahun Penjara

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Viral Ojol Dipukuli Pengemudi Mobil Derek di Bintaro, Ini Kata Warga Sekitar

9 hari lalu

Ilustrasi Pemukulan. shutterstock.com
Viral Ojol Dipukuli Pengemudi Mobil Derek di Bintaro, Ini Kata Warga Sekitar

Dari keterangan pengendara ojol itu, pengemudi mobil towing itu sebelumnya berkendara secara ugal ugalan.


Buntut Penganiayaan di STIP, Menhub Minta Sekolah SDM Perhubungan Ubah Hal Ini

17 Mei 2024

Calon taruna dan taruni Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta angkatan 67, berswafoto bersama si CAAIP Center, Tanjung Priok, Jakarta Pusat, pada Rabu, 15 Mei 2024. Mereka kecewa dengan pernyataan Menteri Perhubungan perihal penundaan penerimaan mahasiswa baru STIP tahun ajaran 2024-2025 karena peristiwa kekerasan yang terjadi pada 3 Mei 2024 lalu. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Buntut Penganiayaan di STIP, Menhub Minta Sekolah SDM Perhubungan Ubah Hal Ini

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pembaruan di sekolah yang berada di bawah naungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP).


Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Bawa Bukti Dugaan Ada Tersangka Lain

8 Mei 2024

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menghadirkan pelaku pembunuhan taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, berinisial TRS dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Bawa Bukti Dugaan Ada Tersangka Lain

Kuasa hukum taruna STIP yang tewas dianiaya membawa bukti baru kepada penyidik Polres Jakarta Utara dan berharap ada penetapan tersangka lain.


Kasus Penganiayaan Taruna STIP Hingga Tewas, Keluarga Syok Tegar Ditetapkan Tersangka

7 Mei 2024

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menghadirkan pelaku pembunuhan taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, berinisial TRS dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution
Kasus Penganiayaan Taruna STIP Hingga Tewas, Keluarga Syok Tegar Ditetapkan Tersangka

Akibat perbuatannya menganiaya adik kelasnya hingga meninggal, taruna STIP itu terancam hukuman penjara 15 tahun.


Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

5 Mei 2024

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menghadirkan pelaku pembunuhan taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, berinisial TRS dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution
Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

Polisi mengungkap penyebab terjadinya penganiyaan di Kampus STIP Jakarta yang menyebabkan seorang taruna tewas.


Pemukulan Terhadap Santri di Kediri Hingga Tewas Dilakukan 3 Hari Berturut-turut

28 Februari 2024

Ilustrasi tawuran/perkelahian penganiayaan. Shutterstock
Pemukulan Terhadap Santri di Kediri Hingga Tewas Dilakukan 3 Hari Berturut-turut

Penganiayaan yang berujung kematian terhadap Bintang Balqis Maulana, santri Ponpes Al-Hanifiyyah, Kediri dilakukan selama 3 hari berturut-turut.


Pemuda Bentangkan Spanduk Ganjar saat Jokowi Kunjungi Gunungkidul, PDIP: Dulu Relawan Jokowi

31 Januari 2024

Ketua DPC PDIP Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih (kanan). Dok Istimewa
Pemuda Bentangkan Spanduk Ganjar saat Jokowi Kunjungi Gunungkidul, PDIP: Dulu Relawan Jokowi

Viral video pemuda membentangkan spanduk berisi dukungan terhadap capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo saat Presiden Jokowi melintas di Gunungkidul


Anggota Parlemen Korsel Dipukul Saat Berjalan Kaki di Gangnam

25 Januari 2024

Ilustrasi pemukulan dengan ikat pinggang. shutterstock.com
Anggota Parlemen Korsel Dipukul Saat Berjalan Kaki di Gangnam

Seorang anggota Korsel dipukul oleh remaja berusia 15 tahun saat sedang berjalan kaki di distrik mewah Gangnam.


Polisi Belum Tahan Pegawai BNN Tersangka KDRT di Bekasi, Kenapa?

3 Januari 2024

Rekaman CCTV atas kekerasan rumah tangga yang dilakukan oleh suami pada istrinya dengan disaksikan oleh putra dan putrinya di Pondok Gede, Bekasi. FOTO/Video/Instagram
Polisi Belum Tahan Pegawai BNN Tersangka KDRT di Bekasi, Kenapa?

KDRT itu dilakukan oleh pegawai BNN AF di depan ketiga anak mereka di rumahnya di wilayah Jatiasih, Kota Bekasi.


Kasus Mahasiswi Dianiaya Geng Remaja Putri Gegara Klakson di Sunter Berlanjut

25 Desember 2023

Ilustrasi tawuran/perkelahian penganiayaan. Shutterstock
Kasus Mahasiswi Dianiaya Geng Remaja Putri Gegara Klakson di Sunter Berlanjut

Seorang mahasiswi menjadi korban penganiayaan sekelompok remaja perempuan di kawasan Sunter, Jakarta Utara, karena persoalan klakson motor