TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Seksi Pengelolaan Sarana Sudin SDA Jakarta Timur, Ikhwan Maulani mengatakan bahwa dua mesin penyaring sampah (rotary screen) yang dibangun di Pintu Air Cawang Wika dan Pintu Air Kramat Jati sudah 82 persen.
"Perakitan harus di tempat karena akses jalannya sempit. Namun, mesinnya cukup besar, sehingga untuk memudahkan pengangkutannya harus dibawa dalam bentuk per bagian. Setelah sampai lokasi baru dirakit," kata Ikhwan Maulani melalui keterangan tertulis, Senin, 7 November 2022.
Pembangunan di Pintu Air Kramat Jati saat ini, kata dia, mesinnya sudah proses pemasangan atau perakitan di tempat oleh pihak ketiga.
Ia mengatakan saat ini, mesin penyaringan sampah di Pintu Air Cawang Wika belum dirakit disebabkan materialnya masih ada di workshop.
"Karena dua rotary screen itu masih satu kontrak maka pihak vendor menyelesaikannya satu persatu," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (Kasudin SDA) Jakarta Timur, Wawan Kurniawan menyebutkan bahwa dua rotary screen dibangun untuk mengatasi volume sampah saat hujan deras atau ada banjir kiriman dari Depok, Jawa Barat yang masuk ke wilayah Jakarta Timur.
Menurutnya, rotary screen di Pintu Air Cawang Wika berfungsi menjaring sampah agar tidak masuk ke kali Cipinang, sementara di Pintu Air Dato Tonggara Kramat Jati bekerja untuk membersihkan sampah yang terbawa arus di Kali Cipinang.
"Targetnya pada Desember nanti pekerjaan ini rampung," kata dia.
MUTIA YUANTISYA
Baca juga: DKI Bangun Penyaringan Sampah Rp 195 Miliar, Anies Baswedan: Pertama Kali di Indonesia