TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan pendataan terhadap pendatang baru di Jakarta usai libur Lebaran tidak berkaitan dengan kepindahan Ibu Kota Negara (IKN) dan Pemilu, Pilkada 2024.
Heru Budi mengatakan pendataan tersebut dilakukan agar data penduduk DKI Jakarta akurat, serta sebagai pencocokan dan penelitian dengan data BPS atau Badan Pusat Statistik.
“Itu namanya coklin, pencocokan dan penelitian dengan BPS. Kemarin kan sudah ada reksogsek, Registrasi sosial ekonomi. Kita bantu BPS supaya data penduduk DKI itu akurat,” kata Heru Budi di kawasan JCC Senayan, Sabtu, 29 April 2023.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil atau Disdukcapil DKI Jakarta Budi Awaluddin mengatakan pendataan akan dilakukan terhadap para pendatang yang baru tiba di Ibu Kota setelah libur Lebaran 2023.
Pendataan para pendatang bertujuan untuk tertib administrasi kependudukan. “Pendataan itu untuk mereka yang datang ke DKI Jakarta,” kata dia kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 26 April 2023.
Dia mengatakan pendataan dilakukan lantaran melihat tren pendatang selama tiga tahun belakangan berada di angka 80 persen.
Dari 80 persen ini, kata dia, para pendatang baru berpendidikan SLTA ke bawah, sementara 50 persen dari mereka berpenghasilan rendah dan sebanyak 20 persen berkonsentrasi di RW kumuh.
“Kalau misalkan nanti ke depan Jakarta sudah tidak lagi menjadi Ibu Kota Negara di 2024, Jakarta menjadi global city, perlu adanya penataan-penataan kependudukan yang lebih baik,” ucapnya.
Pilihan Editor: 865 Pendatang Baru Tercatat Masuk DKI Jakarta dalam Periode 26-28 April 2023