TEMPO.CO, Natuna - Imigrasi menerbitkan 1.070 paspor 48 halaman selama periode Januari-Agustus 2024 untuk penduduk di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Kepala Seksi Lalu Lintas Izin Tinggal Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas II TPI (Tempat Pemeriksaan Imigrasi) Ranai, Tedy Wibisono, mengatakan angka tersebut terhitung 1 Januari sampai tanggal 28 Agustus 2024.
"Saat ini kami telah menerbitkan untuk paspor elektronik 184 dan 886 paspor biasa,” ucap Tedy saat ditemui di kantornya, Natuna, Kepulauan Riau, Kamis, 29 Agustus 2024.
Berdasarkan data yang dia berikan, pemohon paspor elektronik berdasarkan jenis kelamin laki-laki sebanyak 96 dan pemohon perempuan berjumlah 88. Kemudian, kata Tedy, pemohon paspor biasa ada 437 laki-laki dan 449 perempuan.
Target per tahun penerbitan paspor 48 halaman dari kantornya sebanyak 1.152 dokumen per orang. Sehingga realisasi penerbitan paspor sampai 28 Agustus 2024 sudah mencapai 91 persen.
Jenis permohonan paspor yang diajukan adalah pembuatan baru, penggantian karena habis masa berlaku, penggantian karena halaman penuh, dan penggantian karena paspor hilang. “886 itu kami dapat dari Eazy Passport daripada yang datang langsung ke kantor atau menggunakan M-Paspor,” kata Tedy Wibisono.
Eazy Passport merupakan layanan pembuatan paspor untuk pemohon di luar kantor imigrasi sesuai kesepakatan waktu dan tempat pertemuan antara petugas dengan pemohon. Sedangkan M-Paspor adalah layanan secara daring untuk masyarakat yang ingin melakukan permohonan paspor baru dan penggantian paspor.
Menurut data dua tahun terakhir yang Tempo terima, jumlah paspor 48 halaman yang diterbitkan Kantor Imigrasi Kelas II TPI Ranai pada 2022 berjumlah 986, terdiri dari pemohon laki-laki 492 dan perempuan 494. Sedangkan pada 2023 berjumlah 1.328, terdiri dari pemohon laki-laki 629 dan perempuan 699.
Teddy Wibisono mengatakan layanan Eazy Passport sebagai cara jemput bola petugas imigrasi kepada masyarakat dengan koordinasi kecamatan setempat. Apalagi Kabupaten Natuna yang merupakan wilayah kepulauan cukup sulit bagi masyarakat untuk hadir langsung ke kantor Imigrasi. "Kalau tidak begitu, sulit sekali untuk mendapatkan target. Biasanya kami terbitkan seribu paspor per tahun sudah bagus," tuturnya.
Tedy mengatakan masyarakat yang hendak membuat paspor mayoritas untuk keperluan bertemu keluarga maupun berobat di Malaysia. Posisi Kabupaten Natuna di sisi utara Indonesia dekat dengan wilayah Timur Malaysia dan Singapura di sisi barat yang berbatasan langsung dengan Pulau Batam.
Masyarakat yang hendak berangkat dari Kabupaten Natuna ke Kota Kuching, Malaysia, bisa menumpang kapal. Sedangkan jika ke Singapura dapat menumpang pesawat maupun kapal via Pulau Batam.
Pilihan Editor: Ramai Isu Gratifikasi yang Diungkap Jelita Jeje, Jaksa Agung Ingatkan Jajarannya Bijak Bermedia Sosial