TEMPO.CO, Jakarta - Tiga pelajar di Kabupaten Garut, Jawa Barat, tewas usai pesta minuman keras atau miras oplosan. Sementara dua orang lainnya masih menjalani perawatan medis di Puskesmas dan RSUD Garut. "Korban meninggal tadi pagi di Puskesmas," ujar Humas Polres Garut, Ipda Adi Susilo, Minggu, 1 September 2024.
Korban tewas itu yakni DA, 16 tahun, AA, 22 tahun dan PN, 16 tahun. Sedangkan yang masih menjalani perawatan di Puskesmas Peundeuy, RYI, 17 tahun dan AA, 19 tahun, dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Garut. Sementara empat orang lainnya telah diperbolehkan pulang, mereka diantaranya MF, 19 tahun, RM, 17 tahun, W 19 tahun dan Sdr. IU 16 tahun.
Para pelajar ini menggelar pesta miras oplosan pada Jumat, 30 Agustus 2024, di Kampung Pamegatan, Desa/Kecamatan Peundeuy. Miras itu diracik dari alkohol 70 persen, minuman energi dengan obat penenang jenis alprazolam. Alkohol itu dipesan melalui toko online atau market place. "Mereka diduga mengalami overdosis," ujar Adi.
Adi mengaku hingga saat ini polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara. Tim inavis pun telah diterjunkan ke lokasi untuk menyelidiki kasus miras oplosan ini. Selain itu sejumlah saksi pun tengah dimintai keterangan.
Kejadian ini pun menjadi perbicangan warga di media sosial Facebook. Akun @peundeuy_ngalengkah, memposting video proses olah tempat kejadian perkara yang dilakukan polisi. Video lainnya memperlihatkan bahwa pesta miras itu berlangsung di rumah semi permanen milik Ibu Iroh. Bahkan suasana di rumah tercium bau busuk mayat.
Netizen lainnya turut menjelaskan kronologis kejadian tersebut. Peserta pesta miras itu merupakan pelajar Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK. "Itu pelajar SMK As -Salam," tulis @Yulianti Permatasari.
Pilihan Editor: Saat KPK Minta Kaesang Bisa Jadi Panutan Hidup Sederhana dan Penerapan Nilai-nilai Antikorupsi