TEMPO.CO, Jakarta - Eks pimpinan Jamaah Islamiyah (JI) mengakui masih ada satu jamaahnya yang menolak membubarkan diri dan kembali ke NKRI. Menurut mantan Ketua Mantiqi 2 JI, Abu Fatih, satu jamaah yang dimaksud berasal dari JI Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Kalau menolak itu biasanya yang memang belum tersentuh informasi ada seperti kemarin yang dari NTB, itu satu orang," kata Abu Fatih di UPT. Asrama Haji Embarkasi Bekasi, Jawa Barat, Ahad, 8 September 2024.
Abu Fatih menyebut satu jamaah itu menyatakan bahwa tak mau membubarkan diri karena alasan yang menurut Fatih lantaran belum mengetahui apa yang sedang terjadi dan ilmu yang dianut oleh JI. Sehingga, kata dia, belum bisa menerima.
"Tapi kami yakin pada gilirannya, mereka bisa menerima kalau sudah ketemu karena kami punya prinsip sama, yaitu rujukannya Alquran dan assunah, serta aktual perkataan ulama. Itu sandaran bersama itu yang dipegang kita. Jadi kalau ini jelas, maka insyaAllah semua akan mengikuti," ujarnya.
Fatih menjelaskan setelah mereka melakukan pembubaran di berbagai daerah, memang ada yang belum sampai informasinya karena lokasi tempat tinggal yang berjauhan dan kurang komunikasi yang kemudian lantas ada semacam ketertinggalan.
Setelah pembubaran Jamaah Islamiyah untuk wilayah Jabodetabek, mereka akan menggelar kegiatan seruoa di Pekanbaru, Palembang, dan Solo.
Untuk Solo, JI menggelar di dua tempat dengan jumlah anggota hampir 800 orang untuk satu tempat dan sekitar 100-150 orang untuk tempat lainnya karena cluster khusus.
Pilihan Editor: Eks Pimpinan Jamaah Islamiyah Serahkan Nasibnya ke Pemerintah Usai Membubarkan Diri