TEMPO.CO, Jakarta - Mantan pimpinan Jamaah Islamiyah (JI) menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Indonesia atas kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan kelompoknya.
Permintaan maaf itu disampaikan langsung oleh eks amir Jamaah Islamiyah, Zakarsyi pada kegiatan sosialisasi pembubaran diri JI dan kembali ke pangkuan NKRI. "Saya mewakili daripada JI yang pernah menjadi amir 2004-2007 meminta maaf kepada masyarakat, pemerintah, negara dan bangsa ini," kata di UPT Asrama Haji Embarkasi Bekasi, Jawa Barat, pada Ahad, 8 September 2024.
Menurut dia, kegiatan sosialisasi pembubaran JI dan ikrar kembali ke pangkuan NKRI disambut baik dan mendapat dukungan dari seluruh anggota yang tersebar di wilayah Jabodetabek.
"Kalau dalam perjalanan kami selama tiga dekade ini ada salah langkah salah jalan maka saya mewakili mereka semuanya meminta maaf kepada semuanya terutama kepada bangsa ini," ujarnya.
Dia menyadari selama perjalanan JI dalam kurun waktu tiga dasawarsa, ada berbagai kegiatan kelompok yang telah meresahkan masyarakat. "Ada tidak menutup kemungkinan salah langkah. Ada hal-hal yang saya rasakan dalam perjalanan ini suatu yang kontradiktif," ucap dia.
Berdasarkan pengamatan Tempo di lokasi, kegiatan ini dihadiri oleh 400 orang eks anggota JI dan beberapa tokoh penting JI, serta sekitar 20-an anggota Densus. Kegiatan dibuka dengan penyampaian arahan oleh salah satu pendiri sekaligus matan Amir JI, Abu Rusydan.
Dalam sambutannya, Abu Rusydan menyinggung soal peran Densus 88 yang merupakan respons negara. "Sebenarnya Densus 88 adalah respons negara atas satu kegiatan yang dilakukan ikhwan-ikhwan JI dengan Bom Bali," kata dia.
Sesuai undangan yang diterima Tempo, kegiatan diawali dengan penyampaian amanah dan arahan dari para eks Amir dan petinggi JI, dilanjutkan dengan sesi diskusi/dialog dengan para peserta (eks anggota JI), lalu ditutup dengan pembacaan Ikrar Setia pada NKRI.
Adapun tokoh penting JI yang hadir, yakni Zarkasyi (Eks Amir JI), Abu Fatih (Eks ketua Mantiqi 2 JI), Arif Siswanto (Eks Ketua lajnah JI), Imtihan Syafii (Eks Ketua bidang fatwa JI), Bambang Sukirno (tokoh/petinggi JI), Fahim, Muhaimin, Zaid, dan Oemar Mitha.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Amir terakhir JI, Para Wijayanto dan eks Panglima Militer JI Khoirul Anam alias Bravo.
Pernyataan sikap pembubaran diri dan kembali ke pangkuan NKRI oleh JI di Bekasi ini merupakan yang ke-32. Sebelumnya, pembubaran JI telah dilakukan di beberapa wilayah, diantaranya Bengkulu, Jambi, Kudus, Gorontalo, Lampung, DIY, dan Mataram.
Pilihan Editor: Jamaah Islamiyah Membubarkan Diri, Densus 88 Terus Melacak Lokasi Senjata dan Bahan Peledak