TEMPO.CO, Jakarta - Polisi meringkus dua perampok yang kerap menggasak uang nasabah bank di Kabupaten Bekasi dan sekitarnya. Mereka adalah anggota kawanan rampok asal Sumatera. Beraksi di Bekasi sejak Desember 2016, kelompok maling itu tercerai-berai setelah aksi mereka yang ketujuh pada Juni 2017.
Kepala Kepolisian Resor Metro Bekasi Komisaris Besar Asep Adisaputra mengatakan kelompok itu beranggotakan lima orang pria. Mereka adalah CB, A, I, E, dan BR. Polisi menembak salah satu di antaranya karena mencoba melarikan diri saat ditangkap," ujar Asep kepada wartawan saat ekspose kasus perampokan spesialis nasabah bank di Mapolres Metro Bekasi, Jumat, 25 Agustus 2017. "Sayangnya, dua di antara mereka (E dan I) masih buron."
Menurut Asep, kelompok itu dikenal lihai mengelabui korban mereka. Aksi kelompok ini tergolong taktis dan cepat. "Mereka mengincar korban sejak bertransaksi di dalam bank," kata Asep.
Baca juga: Polisi Kejar Kapten Komplotan Perampokan Daan Mogot
Menurut Asep, pelaku biasa membagi tugas saat merampok. Dalam kelompok itu, satu orang berpura-pura menjadi nasabah untuk memantau dari dalam bank, lainnya berperan menguntit dan mengeksekusi. "Di luar ada dua orang yang menguntit mereka, sementara kawan mereka menyiapkan jebakan di mobil korban," katanya.
Jebakan itu berupa paku khusus yang berfungsi membuat ban mobil kempis. Berdasarkan penjelasan Asep, paku itu memiliki dua sisi tajam, berongga, dan memiliki dua lubang.
Menurut Asep, paku itu dieratkan sedemikian rupa dengan sepatu atau sandal yang disimpan dekat mobil korban. Posisinya ditempatkan di dekat ban sehingga mudah terlindas. "Cara itu membuat mobil korban kempis. Korban yang keluar dari mobil untuk memeriksa ban telah dikelabui," katanya.
Saat korban di luar mobil, dua orang yang berboncengan sepeda motor mengeksekusi uang yang ditinggalkan di dalam mobil. "Biasanya korban mereka baru sadar uangnya dicuri setelah memeriksa keadaan ban belakang mobil yang tiba-tiba kempis," tutur Asep.
Modus ini juga pernah dilakukan kelompok perampok Daan Mogot yang menembak mati korbannya, Davidson Tantono, 30 tahun. Polisi akhirnya menggulung komplotan tersebut dan menembak mati kapten kelompok, SFL.
HISYAM LUTHFIANA | JH