Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

Reporter

image-gnews
Sejumlah pengunjung melihat hewan yang berada di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta, 16 Juni 2018. Hari libur Lebaran kedua banyak dimanfaatkan ribuan warga untuk berlibur ke Kebun Binatang Ragunan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sejumlah pengunjung melihat hewan yang berada di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta, 16 Juni 2018. Hari libur Lebaran kedua banyak dimanfaatkan ribuan warga untuk berlibur ke Kebun Binatang Ragunan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta – Dokter Rumah Sakit Hewan Jakarta, Margareth menyarankan pengelola Kebun Binatang Ragunan membatasi jumlah kunjungan wisatawan. Jumlah pengunjung mesti dibatasi agar satwa tidak stres.

"Memang harus ada pembatasan pengunjung yang datang agar hewan tidak stres," kata Margareth di Klinik Hewan VMC Pasar Minggu, Jakarta, Senin, 19 Januari 2018. Pada puncak libur Lebaran, jumlah pengunjung Ragunan tembus 150 ribu orang.

Baca juga: 800 Ribu Turis Akan ke Ragunan di Libur Lebaran, Persiapannya?

Ia menuturkan hewan berpotensi menjadi stres jika dilihat banyak orang. Apalagi, bila di satu titik sampai terjadi kepadatan wisatawan yang mau melihat satwa. "Kalau yang melihat berhimpitan sekali bisa stres."

Menurut dia, jika hewan stres maka mereka tidak mau makan, bahkan sakit. Namun, biasanya kebun binatang bisa mengantisipasi dan menyembuhkan mereka jika sakit karena mempunyai dokter hewan. "Tapi tetap, pengunjung kalau bisa dibatasi."

Juru bicara Ragunan Ketut Widarsana mengatakan belum ada kajian untuk pembatasan jumlah pengunjung Ragunan. Namun, pihaknya bakal melakukan kajian terkait pembatasan jumlah pengunjung ke tempat wisata tersebut. "Nanti dikaji terlebih dahulu."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut dia, untuk menghindari satwa stres, Ragunan mengantisipasinya dengan hari libur satwa. Ragunan ditutup setiap Senin, agar  satwanya tidak stres.

Simak juga: Libur Tahun Baru 2018, Pengunjung Kebun Binatang Ragunan 314 Ribu

Ia mengatakan libur satwa sudah diatur melalui Peraturan Gubernur nomor 7 tahun 2014. "Senin, 25 Juni 2018 libur satwa kembali berlaku. Pelayanan ditutup untuk umum."

Kepala Unit Taman Margasatwa Kebun Binatang Ragunan Dina Himawati mengatakan Senin kemarin satwa tidak diliburkan lantaran menyambut libur Lebaran. "Senin depannya sudah kembali normal."

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bagaimana Bisa Stres Orang Tua Menyakiti Anak? Begini Kiat Mengatasi Self Harm

3 jam lalu

Ilustrasi stres/bingung. Shutterstock.com
Bagaimana Bisa Stres Orang Tua Menyakiti Anak? Begini Kiat Mengatasi Self Harm

Tindakan ini dipandang sebagai cara untuk meluapkan rasa sakit dan stres psikologis hingga mengembalikan rasa tenang.


Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

1 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.


Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

9 hari lalu

Ilustrasi wanita berlatih yoga. shutterstock.com
Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

Berikut cara melakukan teknik pernapasan 4-7-8 untuk membantu meredakan stres dan mengurangi kecemasan. Bagaimana tahapannya?


Macet Pengaruhi Kesehatan Tubuh, Ini Tips Kurangi Stres Saat Mudik Lebaran

10 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Macet Pengaruhi Kesehatan Tubuh, Ini Tips Kurangi Stres Saat Mudik Lebaran

Stres saat mudik biasanya terjadi ketika kita terjebak dalam kemacetan yang panjang dalam perjalanan menuju kampung halaman. Simak tips kurangi stres.


Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

10 hari lalu

Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

Penyakit autoimun tidak dapat dicegah namun terdapat cara untuk mengurangi risikonya. Bagaimana pula gejalanya?


Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

11 hari lalu

Ilustrasi perempuan alami social burnout. Foto: Freepik.com/Jcomp
Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

Perempuan disebut lebih rentan terserang burnout. Psikoterapis membagi tips untuk meredakannya.


Mengapa Banyak Orang Senang Nonton Film Horor?

18 hari lalu

Ilustrasi menonton film horor. Freepik.com
Mengapa Banyak Orang Senang Nonton Film Horor?

Bioskop yang menayangkan film horor masih terus diminati. Kenapa orang senang nonton film horor? Adakah manfaat bagi kesehatan?


Kenali Pemicu Kesepian dan Atasi sebelum Merusak Kesehatan Mental

21 hari lalu

Ilustrasi kesepian. Shutterstock
Kenali Pemicu Kesepian dan Atasi sebelum Merusak Kesehatan Mental

Kesepian paling banyak dialami usia 45-54 tahun dan 6 persen responden mengaku mengalami kesepian parah. Ada apa di baliknya dan cara mengatasi?


Tanda-tanda Kucing Stres yang Perlu Anda Ketahui

25 hari lalu

Ilustrasi kucing. Sumber: Unsplash/asiaone.com
Tanda-tanda Kucing Stres yang Perlu Anda Ketahui

Penting untuk memperhatikan tanda-tanda kucing stres dan mengambil tindakan yang sesuai untuk membantu hewan peliharaan Anda.


Manfaat Baik Jalan Cepat 11 Menit Setiap Hari, Kurangi Stres Hingga Kontrol Tekanan Darah

27 hari lalu

Ilustrasi wanita jalan kaki. Freepik.com/Yanalya
Manfaat Baik Jalan Cepat 11 Menit Setiap Hari, Kurangi Stres Hingga Kontrol Tekanan Darah

Sebuah studi dari British Journal of Sports Medicine menyebutkan satu dari sepuluh kematian dini dapat dicegah dengan jalan cepat selama 11 menit.