Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sebut Kualitas Udara DKI Buruk, Greenpeace Dinilai Tak Akurat

Reporter

Editor

Suseno

image-gnews
Suasana gedung bertingkat terlihat samar oleh selimut kabut dan asap polusi di Jakarta Selatan, Kamis, 26 Juli 2018. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Suasana gedung bertingkat terlihat samar oleh selimut kabut dan asap polusi di Jakarta Selatan, Kamis, 26 Juli 2018. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Greenpeace menyatakan kualitas udara di Jakarta terburuk di Asia Tenggara. Namun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menilai pernyataan organisasi lingkungan itu tidak akurat.

Baca: Polusi Udara Jakarta, Greenpeace Indonesia: Tak Sehat Sebulan

“Kami punya alat pemantau kualitas udara dan hasil pemantauan alat kami memperlihatkan kualitas udara Jakarta cukup baik," kata Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan M.S. Karliansyah, Selasa, 12 Maret 2019.

Karliansyah bahkan menyatakan udara Jakarta tergolong masih baik jika dibandingkan dengan kota-kota lain di dunia yang disergap polusi udara. Karena itu, dia menganggap laporan Greenpeace itu tidak tepat.

Karliansyah menyebutkan KLHK sudah memiliki 14 Stasiun Pemantau Udara yang ditempatkan di Banda Aceh, Pekanbaru, Batam, Padang, Jambi, Palembang, Pontianak, Palangkaraya, Banjarmasin, Kalimantan Utara, Jakarta Pusat, Makassar, Manado dan Mataram. "Tahun ini kami akan memasang 13 alat pemantau udara lagi yang akan kami sebar di sejumlah kota,” katanya.

Diakui Karliansyah, sumber utama polusi udara adalah dari kendaraan bermotor yang sistem pembakarannya kurang baik. Sedangkan sumber polusi dari pembangkit listrik tidak ada karena PLTU di Muara Tawar dan Muara Karang sudah menggunakan gas sehingga tidak menimbulkan polusi. "Dalam kaitan ini tudingan bahwa Jakarta dikepung polusi dampak pembangkit juga tidak benar karena arah anginnya bukan ke Jakarta,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya World Air Quality Report merilis hasil penelitian Greenpeace tentang kualitas udara di Jakarta. Disebutkan, konsentrasi PM 2,5 tahun 2018 tingkat polusinya mencapai 45,3 g/m3. Artinya konsentrasi PM 2,5 di Jakarta sampai empat kali lipat dari batas aman tahunan menurut standar WHO, yakni 10 g/m3.

Namun Karliansyah memiliki data berbeda. "Memang kami merekam pada 2018, ada hari yang tidak baik,” katanya. Dari 365 hari, ada 196 hari kualitas udara di Jakarta buruk dan 34 hari kualitas udara baik. “Sisanya kualitas udara sedang, tapi kalau dikatakan terburuk di Asia Tenggara, tidak."

Baca: Polusi Udara Jakarta Disebut Terburuk, Anies: Kenyataannya...

Karena itu Karliansyah mempertanyakan alat ukur yang dipakai oleh Greenpeace. "Saya dan teman-teman di sini bertanya Greenpeace pakai data apa, metode dan instrumen apa, karena kami yakin beliau-beliau pernah ke sini dan kami ajak ke lantai tiga di AQMS Center atau jaringan pemantau kualitas udara," katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bicara Udara: Masalah Polusi Udara Perlu Jadi Prioritas Pemerintahan Baru

23 jam lalu

Suasana Monas yang tertutup polusi di Jakarta, Jumat 21 Juni 2024. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 15.53 WIB, Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) di Jakarta berada pada angka 155 yang menempatkannya sebagai kota besar dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia di bawah Kinshasa, Kongo. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Bicara Udara: Masalah Polusi Udara Perlu Jadi Prioritas Pemerintahan Baru

Bicara Udara mendorong pemerintahan Prabowo menjadikan polusi udara sebagai masalah prioritas nasional yang perlu diatasi.


GreenTeams dan KLHK Pasang 60 Pemantau Kualitas Udara Tambahan di Berbagai Lokasi Rawan Polusi

3 hari lalu

GreenTeams Air Quality Monitoring System (AQMS) Fix Station ISPUTEK EFS-2 (GreenTeams)
GreenTeams dan KLHK Pasang 60 Pemantau Kualitas Udara Tambahan di Berbagai Lokasi Rawan Polusi

Dengan adanya data kualitas udara yang lebih akurat dan terkini, pemerintah dan masyarakat dapat mengambil langkah segera dalam mengatasi polusi.


Luhut Sebut Transisi Energi Bakal Hemat Subsidi Rp 90 Triliun per Tahun Sekaligus Atasi Masalah Polusi

3 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ketika ditemui di Bandara VVIP IKN pada Selasa, 7 Mei 2024. Luhut datang ke IKN hari ini untuk membahas penyelesaian permasalahan lahan di IKN yang belum clear bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. TEMPO/Riri Rahayu
Luhut Sebut Transisi Energi Bakal Hemat Subsidi Rp 90 Triliun per Tahun Sekaligus Atasi Masalah Polusi

Menteri Luhut menyebutkan transisi energi secara bertahap bakal menghemat subsidi sebesar Rp 45 triliun hingga Rp 90 triliun per tahun.


Jakarta Peringkat Kedua Kualitas Udara Terburuk di Dunia Pagi Ini

5 hari lalu

Deretan gedung bertingkat yang tertutup polusi di Jakarta, Jumat 21 Juni 2024. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 15.53 WIB, Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) di Jakarta berada pada angka 155 yang menempatkannya sebagai kota besar dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia di bawah Kinshasa, Kongo. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Jakarta Peringkat Kedua Kualitas Udara Terburuk di Dunia Pagi Ini

Konsentrasi PM2.5 di Jakarta pagi ini 13.6 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.


Warga Korban Kebakaran Hutan dan Kabut Asap Gugat 3 Perusahaan Terafiliasi Sinar Mas

9 hari lalu

Petugas dari Manggala Agni Daops Banyuasin menarik selang air untuk memadamkan kebakaran lahan di Desa Muara dua, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis, 21 September 2023. Berdasarkan data dari Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sumatera sepanjang Januari hingga Agustus 2023 luas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan mencapai 4.082,8 hektare yang terbagi menjadi 2,947,8 lahan mineral dan 1.135,0 lahan gambut. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Warga Korban Kebakaran Hutan dan Kabut Asap Gugat 3 Perusahaan Terafiliasi Sinar Mas

Sebanyak 12 orang yang menamakan diri Korban Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) mengajukan gugatan di Pengadilan Negeri Kota Palembang.


Cara Dion Wiyoko Promosikan Gaya Hidup Ramah Lingkungan

14 hari lalu

DION WIYOKO
Cara Dion Wiyoko Promosikan Gaya Hidup Ramah Lingkungan

Dion Wiyoko menerapkan gaya hidup ramah lingkungan dalam aktivitas sehari-hari sebagai komitmen mempromosikan keberlanjutan.


Soal Pembangunan PLTN, Greenpeace Ingatkan Risiko, Kesiapan SDM dan Teknologinya

15 hari lalu

Video mapping bertuliskan 'Peace Now' disorotkan ke salah satu gedung di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Jumat, 3 November 2023. Aksi yang digelar oleh Greenpeace Indonesia menampilkan video mapping sebagai bentuk solidaritas dan dukungan kepada rakyat Palestina dalam menghadapi konflik dengan Israel. Pesan itu berisi ajakan perdamaian serta mendesak genosida yang terjadi di Jalur Gaza. Konflik Israel dan Hamas yang meletus sejak 7 Oktober 2023 telah memasuki hari ke-28 pada Jumat (3/11). Menurut Aljazeera, lebih dari 9.000 orang meninggal dunia di Jalur Gaza akibat serangan Israel. Sementara, 3.760 orang korban di antaranya adalah anak-anak dan 2.326 orang perempuan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Soal Pembangunan PLTN, Greenpeace Ingatkan Risiko, Kesiapan SDM dan Teknologinya

Greenpeace mengingatkan pemerintah soal risiko yang bisa timbul, kesiapan sumber daya manusia dan teknologinya dalam pembangunan PLTN.


Warga Sekitar Tagih Rencana Luhut Tutup PLTU Suralaya, Ini Alasannya

16 hari lalu

Suasana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 9 dan 10 di kawasan Suralaya, Cilegon, Banten, Rabu, 31 Juli 2024. Nantinya, PLTU ini akan menjadi pembangkit listrik pertama di Indonesia yang menggunakan amonia hijau serta hidrogen hijau mendampingi batu bara dalam proses produksinya. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Warga Sekitar Tagih Rencana Luhut Tutup PLTU Suralaya, Ini Alasannya

Warga di Suralaya, Banten, mempertanyakan komitmen penutupan PLTU Suralaya yang masih belum merinci. Proyek berusia 40 tahun itu disebut minim dampak.


Luhut Kaji Penutupan PLTU Suralaya, Apa Tanggapan Warga Sekitar dan Pengelola?

16 hari lalu

Asap dan uap mengepul dari PLTU milik Indonesia Power, di samping area Proyek PLTU Jawa 9 dan 10 di Suralaya, Provinsi Banten, Indonesia, 11 Juli 2020. REUTERS/Willy Kurniawan
Luhut Kaji Penutupan PLTU Suralaya, Apa Tanggapan Warga Sekitar dan Pengelola?

Kenapa warga sekitar PLTU Suralaya menjadi galau menanggapi pernyataan Luhut itu?


Usai Dilantik Jokowi, Bahlil: NU sudah Rampung, Konsesi Tambang Muhammadiyah masih Dicari

19 hari lalu

Usai Dilantik Jokowi, Bahlil: NU sudah Rampung, Konsesi Tambang Muhammadiyah masih Dicari

Presiden Jokowi melantik Bahlil sebagai Menteri ESDM. Bahlil mengatakan konsesi tambang untuk NU sudah rampung, konsesi Muhammadiyah masih dicari.