TEMPO.CO, Jakarta -Angka kasus Covid-19 varian Omicron semakin melonjak. Penyumbang angka terbesar adalah Provinsi DKI Jakarta. Kemunculan varian baru omicron transmisi lokal dimulai pada akhir tahun 2021.
Melansir dari sehatnegeriku.kemkes.go.id, Juru bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan RI mengumumkan adanya satu kasus pertama Covid-19 varian Omicron transmisi lokal di DKI Jakarta.
Pasien pertama tersebut adalah seorang pria berdomisili Medan yang tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri dalam beberapa bulan terakhir.
Sedangkan perkembangannya, mengutip dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, sudah ada 1.027 kasus per Kamis pekan lalu. Dari sejumlah kasus tersebut, sebanyak 747 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri, sedangkan 280 lainnya merupakan transmisi lokal.
Melansir dari laman infeksiemerging.kemkesgo.id, penyebutan istilah transmisi lokal adalah jika penularan kasus hanya terjadi antar warga di suatu wilayah itu sendiri tanpa adanya penyebab lain seperti bepergian atau bertemu dengan orang asing dari luar wilayah.
Sehingga, bisa dikatakan bahwa transmisi lokal Covid-19 memiliki jangkauan penularan yang lebih sempit dan cukup terbatas. Namun tetap memiliki dampak dan bahaya yang sama dengan kasus yang dibawa oleh pelaku perjalanan luar negeri.
Transmisi lokal sebagai penyumbang kasus Covid-19 varian omicron dianggap bisa semakin melonjak jika tidak dibarengi dengan pemantauan oleh pemerintah DKI Jakarta terhadap warga DKI Jakarta sendiri yang belum mendapatkan vaksin, terutama usia lansia.
Setelah mengetahui adanya lonjakan kasus Omicron transmisi lokal di DKI Jakarta, pemerintah memastikan seluruh pelaku perjalanan di dalam negeri sudah melakukan upaya vaksinasi dengan dosis lengkap serta rajin melakukan tes pemeriksaan Covid-19. Selain itu, mengurangi mobilitas warga dan tetap menerapkan protokol kesehatan juga wajib untuk selalu diterapkan di mana pun.
Baca juga : Wagub DKI Ungkap BOR Rumah Sakit di Jakarta Naik Jadi 31 Persen
RISMA DAMAYANTI