Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dugaan Penganiayaan Anak Daycare Wensen School, Orang Tua Kenali Sosok di CCTV sebagai Influencer Parenting

image-gnews
Wensen School yang diduga daycare aniaya anak di Jalan Putri Tunggal No.42 RT. 09/03 Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Cimanggis, Depok tutup, Rabu, 31 Juli 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Wensen School yang diduga daycare aniaya anak di Jalan Putri Tunggal No.42 RT. 09/03 Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Cimanggis, Depok tutup, Rabu, 31 Juli 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah rekaman CCTV tentang penganiayaan anak viral, sejumlah orang tua siswa pertanyakan kelanjutan pendidikan dan meminta pengembalian uang dari daycare Wensen School di Jalan Putri Tunggal No.42 RT. 09/03 Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Cimanggis, Depok

Sejumlah orang tua pun mengenali pelaku di video penganiayaan anak tersebut adalah Meita Irianty sosok yang dikenal sebagai influencer parenting.

Salah satu orang tua siswa, O (32 tahun) mengaku baru mengetahui ada penganiayaan dan memilih Wensen School karena tinggal dekat daycare tersebut.

"Jadi cari yang terdekat saja kalau masalah ini saya baru tahu juga karena kebetulan baru lima hari masukin anak saya," kata O saat ditemui di depan Wensen School, Rabu, 31 Juli 2024.

O menerangkan selama 5 hari masuk, anaknya yang berusia 5 tahun tidak ada kendala apa-apa dan ditinggal dari pukul 07.00 hingga 11.00 WIB.

"Seperti biasa sekolah, tapi terkadang ada kunjungan keluar main keluar, field trip, terakhir ke Bakmi GM dan Puskesmas dokter gigi," terang O.

O mengungkapkan guru di Wensen School ramah-ramah, sehingga tidak terpikir ada kejadian penganiayaan anak yang dititipkan di daycare tersebut.

"Ya sebenarnya lebih banyak istri saya yang mengurus saya kurang paham juga. Saya baru lima hari dan bayar full gimana kelanjutannya. Di sini Rp3 juta, per bulan Rp500 ribu," katanya.

Namun demikian, dengan adanya kejadian penganiayaan anak, ia berencana untuk memindahkan pendidikan anaknya ke lembaga pendidikan lainnya.

"Yang saya tanyain apakah bisa di refund apa gimana karena baru lima hari masukin anak saya. Ya dengan kejadian gini kan ngeri ya takutnya anak kita diapain," ucap O.

Sementara itu, orang tua siswa lainnya mengatakan dirinya mengetahui kejadian penganiayaan anak dari internet.

"Hari ini kebetulan yang Senin- Rabu masuk, jadi mau lihat sekolah ternyata ditutup. Kalau kami sih memang tidak ada jadwal, tapi kami mau konfirmasi bagaimana kelanjutan sekolahnya," kata orang tua siswa.

Untuk guru Wensen School, ia menilai cukup baik karena komunikatif sama anak dan secara pribadi ia tidak ada keluhan personal dengan anak.

"Tapi memang kegiatan, kita tidak bisa mengakses kegiatannya di dalam, karena sampai sini (gerbang) saja, jadi anter anak langsung dijemput Miss-nya, cuma tidak ada keluhan lain tidak ada, kalau secara saya pribadi," katanya.

Kedatangan ke Wensen School, lanjut dia, hanya ingin meminta konfirmasi ke pihak sekolah karena tidak ada konfirmasi sama sekali.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sejak viral tidak bisa dihubungi sama sekali, ada satu tapi dia cuci tangan juga, biar pihak sekolah aja yang berikan komentar," terangnya.

Setelah kejadian penganiayaan ini, ia pun memastikan akan menarik anaknya dari Wensen School, karena sudah kekhawatir dan tidak bisa mempercayakan anak di sana.

"Sampai sejauh ini juga tidak ada tindak lanjut dari pihak sekolah, setidaknya kami dikonfirmasi lah sebagai orang tua kelanjutan sekolah, apalah diistirahatkan dulu apa dilibutkan, kecewa," ujarnya.

Terkait pengembalian uang, ia akan satu suara dengan wali murid lainnya, karena kegiatan pembelajaran anak baru berjalan satu bulan.

"Masuk dari tanggal 10 Juli," katanya.

Sebelumnya ia tertarik memasukkan anak ke Daycare Wensen School karena melihat dari media sosial program-programnya bagus, dan salah satu pemiliknya influencer.

"Itu yang membuat kami tertarik dan yakin, terus pemilik juga menyekolahkan anak di tempat yang sama, jadi semakin yakin bahwa pemilik juga punya visi dan misi antara pemilik dan anaknya," katanya.

Ia pun tidak menyangka sosok Meita Irianty sebagai influencer parenting menjadi terduga pelaku menganiaya anak asuh, bahkan saat field trip ke Bakmi GM bertemu dengan kesan baik.

"Bu Tata (Sapaan Meita Irianty) langsung yang pimpin kegiatan, baik komunikatif juga, cuma memang tidak ngobrol secara personal ya," jelasnya.

Ia mengaku tidak mengetahui silsilah di belakang Meita Irianty dan hanya mengenal sebagai pemilik yayasan.

"Sejauh ini sih baik," ujarnya.

Ditanya sudah melihat rekaman CCTV dan pelaku penganiayaan anak itu adalah Meiti Irianty, ia mengatakan yang ia tahu adalah ketua yayasan.

"Cuma pemiliknya itu tidak paham, ketua yayasan yang kami tahu Ibu Tata itu, kalau untuk owner kita tidak tahu. Tapi kita semua tahu (yang direkaman CCTV) itu Ibu Tata," ucapnya.

Pilihan Editor: Pengasuh Daycare di Depok Aniaya Anak Asuh, KPAI Nilai Ada Unsur Pelanggaran

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cemburu Istri Siri Dibawa Kabur, Suami di Bekasi Aniaya Pria Hingga Tewas

9 jam lalu

Ilustrasi pembunuhan. shutterstock.com
Cemburu Istri Siri Dibawa Kabur, Suami di Bekasi Aniaya Pria Hingga Tewas

Polsek Pondok Gede Bekasi telah menangkap dan menetapkan AS sebagai tersangka kasus pembunuhan berencana.


KPU Depok Tetapkan DPT Pilkada 2024 Sebanyak 1.427.674 Pemilih

11 jam lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
KPU Depok Tetapkan DPT Pilkada 2024 Sebanyak 1.427.674 Pemilih

KPU Depok menetapkan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) pada Pilkada 2024 dengan 1.427.674 pemilih


MrBeast dan Amazon Digugat Kontestan Beast Games Atas Dugaan Pelecehan dan Penganiayaan

12 jam lalu

Youtuber Mr. Beast. FOTO/instagram
MrBeast dan Amazon Digugat Kontestan Beast Games Atas Dugaan Pelecehan dan Penganiayaan

YouTuber MrBeast dan Amazon digugat oleh lima kontestan Beast Games dengan tuduhan melakukan penganiayaan hingga pelecehan seksual.


Tersangka Pembunuhan Istri di Bandung Tertangkap, Melarikan Diri ke Tasikmalaya, Sumedang hingga Garut

13 jam lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Tersangka Pembunuhan Istri di Bandung Tertangkap, Melarikan Diri ke Tasikmalaya, Sumedang hingga Garut

Tersangka pembunuhan istri di Buahbatu Bandung itu ditangkap di Pantai Cibangkong, Desa Sancang, Kabupaten Garut pada Senin pagi.


Korban Kekerasan Bos Brandoville Studios Tuntut Hak Upah Lembur Dibayarkan

15 jam lalu

Pengawas Ketenagakerjaan DKI Jakarta mengecek kantor perusahaan animasi Brandoville Studios di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 17 September 2024. TEMPO/Dinda Shabrina
Korban Kekerasan Bos Brandoville Studios Tuntut Hak Upah Lembur Dibayarkan

Eks karyawan Brandoville Studios mengatakan, ia tidak diberikan hak cuti, terutama hak cuti keagamaan yang seharusnya menjadi hak pekerja.


Kasus Penganiayaan Santri Pondok Pesantren di Sukoharjo, Kemenag Bakal Panggil Pengurus Yayasan dan Pengelola

17 jam lalu

Kepala Kemenag Kabupaten Sukoharjo, Muh Mu'alim menanggapi kasus dugaan penganiayaan santri hingga meninggal di sebuah pondok di Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah,  Rabu, 18 September 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Kasus Penganiayaan Santri Pondok Pesantren di Sukoharjo, Kemenag Bakal Panggil Pengurus Yayasan dan Pengelola

Hari ini, Kemenag Sukoharjo berencana mendatangi rumah korban untuk bertakziah dan bertemu dengan keluarga santri muda itu.


Kasus Eksploitasi Karyawan Brandoville Studios, Polres Metro Jakarta Pusat Periksa Dua Saksi

18 jam lalu

Pengawas Ketenagakerjaan DKI Jakarta mengecek kantor perusahaan animasi Brandoville Studios di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 17 September 2024. TEMPO/Dinda Shabrina
Kasus Eksploitasi Karyawan Brandoville Studios, Polres Metro Jakarta Pusat Periksa Dua Saksi

Perusahaan animasi Brandoville Studios tengah menjadi sorotan publik usai bosnya, Cherry Lai, dilaporkan atas dugaan penganiayaan terhadap karyawannya


Sindikat Jual Beli Bayi di Depok Sasar Ibu-ibu saat Masih Mengandung, Transaksi Sehari Setelah Bayi Lahir

18 jam lalu

Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana didampingi jajarannya konferensi pers pengungkapan sindikat TPPO lintas provinsi di Aula Atmani, Senin, 2 September 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Sindikat Jual Beli Bayi di Depok Sasar Ibu-ibu saat Masih Mengandung, Transaksi Sehari Setelah Bayi Lahir

Sindikat jual beli bayi di Depok menyasar ibu-ibu yang masih mengandung. Bayi kemudian ditawar dengan harga Rp 45 juta.


Pihak Korban Perundungan Pertanyakan Video CCTV lain di Binus School Simprug, Ini Kata Sekolah

19 jam lalu

Rapat dengar pendapat Komisi III DPR terkait kasus perundungan siswa SMA Binus School Simprug di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 17 September 2024. Foto: ANTARA/Melalusa Susthira K
Pihak Korban Perundungan Pertanyakan Video CCTV lain di Binus School Simprug, Ini Kata Sekolah

Pihak korban perundungan diBinus School Simprug memprotes pihak sekolah perihal pemilihan video CCTV yang dijadikan barang bukti.


Dugaan Eksploitasi Karyawan di Brandoville Studios, Polres Metro Jakpus Sebut Ada 2 Laporan

21 jam lalu

Suasana tampak depan kantor Brandoville Studios,  Jumat, 13 September 2024. Menurut Satpam gedung sebelah, kantor ini tutup sejak Juli 2024. TEMPO/Jihan Ristiyanti.
Dugaan Eksploitasi Karyawan di Brandoville Studios, Polres Metro Jakpus Sebut Ada 2 Laporan

Mantan karyawan Brandoville Studios melaporkan Cherry Lai, eks bosnya, ke kepolisian atas dugaan kekerasan dan penganiayaan.