Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Taruna Akmil Anak Eks Dandim Tertipu Polisi Gadungan, Titip Harta Warisan Selama Pendidikan

image-gnews
Yoga Prasetyo alias Yoga Pratama, terdakwa polisi gadungan mengaku jenderal yang menipu taruna akademi militer (Akmil) di Depok. Foto : Istimewa
Yoga Prasetyo alias Yoga Pratama, terdakwa polisi gadungan mengaku jenderal yang menipu taruna akademi militer (Akmil) di Depok. Foto : Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sekilas, bila melihat penampilan Yoga Prasetyo alias Yoga Pratama orang akan percaya begitu saja bahwa dia seorang polisi. Aksi penipuannya bisa dibilang nyaris sempurna, hingga seorang taruna Akademi Militer mempercayakan penyimpanan harta benda ke dirinya.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Depok yang membacakan dakwaan perkara tersebut, Alfa Dera mengatakan, aksi Yoga sebagai polisi gadungan bermula dari perkenalannya dengan inisial AH yang merupakan anak mantan Komandan Distrik Militer (Dandim) di wilayah Nusa Tenggara Timur. AH juga memiliki adik berusia 14 tahun.

"Ayah korban sudah meninggal dunia, AH ini merupakan anak yatim piatu, bapaknya dulu mantan Dandim dan tinggal di daerah Depok," kata Alfa Dera, Kamis, 8 Agustus 2024.

AH mengenal Yoga di Jakarta pada 2021. Kemudian pada 2023, ibu dari AH meninggal. Dari sinilah aksi Yoga untuk menguras harta benda AH dimulai.

"Mengingat kondisi si korban sedang pendidikan dan kondisinya sudah yatim piatu, terdakwa ini kan sebelumnya memperkenalkan diri sebagai seorang PNS yang jabatannya staf ahli Dirjen Imigrasi," jelas Dera.

Mengetahui AH sibuk menjalani pendidikan militer, lantas pelaku menawarkan diri untuk membantu menjaga adik AH berikut harta warisan orang tua korban.

"Untuk meyakinkan korban, terdakwa saat itu mengaku sebagai staf ahli di Ditjen Imigrasi. Bahkan mengaku sebagai polisi dan anak jenderal," papar Alfa Dera.

Saat itu korban mempercayakan untuk menitipkan harta warisan orang tua berupa dokumen penting, perhiasan, arloji, beberapa BPKB mobil hingga sertifikat tanah di dalam koper untuk ditaruh di safe deposit box sebuah bank.

"Kemudian harta-harta itu yang sebelumnya ada di dalam koper dibujuk rayu untuk dititipkan ke safety box sebuah bank. Jadi barang-barang berupa harta-harta, dokumen, rekening bank, BPKB dan surat-surat berharga keluar rumah," terang Alfa Dera.

Setelah menguasai harta benda korban, pelaku menitipkan koper dan dokumen berharga ke safe deposit box milik PT Pegadaian cabang Depok. Kemudian, Yoga merealisasikan niat jahatnya menjual satu per satu harta korban.

"Tanpa seizin korban, pelaku menjual mobil-mobil milik AH kepada seseorang bernama Hendra. Kemudian sertifikat tanah digadai ke orang bernama Dewi Nopianto, total kerugian korban mencapai Rp254.100.000," terang Alfa Dera.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Singkat cerita, lanjut Alfa Dera, ketika korban pulang ke rumahnya melihat mobil tidak ada lantas menanyakan ke pelaku, tetapi dijawab sedang dipakai terus.

"Sebenarnya korban sudah curiga, tiba-tiba ada yang telepon terkait sertifikat rumah, sertifikat itu ternyata digadaikan oleh terdakwa ke orang lain dan menagihnya ke korban," katanya.

Korban pun kaget karena tidak mengetahui sama sekali terkait pinjaman tersebut, karena AH yang mengenal pelaku sebagai sosok yang baik.

"Selama ini, terdakwa mengaku sebagai PNS dan lain sebagainya. Sosok yang baik lah dianggap, ternyata harta-hartanya malah habis dijual. Bahkan, juga mengincar rekening bank orang tuanya, akhirnya korban membuat laporan ke polisi," jelas Alfa Dera.

Aksinya sebagai polisi gadungan terbongkar saat Yoga datang ke Polsek Sukmajaya untuk membuat surat kehilangan kartu tanda anggota (KTA) Polri atas nama Yoga Pratama. Namun rupanya petugas tahu bahwa dia polisi abal-abal.

"Pelaku berpakaian seragam Polri untuk membuat dokumen laporan kehilangan kartu tanda anggota," ungkap Alfa Dera.

Lantaran curiga dengan pelaku, akhirnya Anggota Polsek Sukmajaya menyerahkan polisi gadungan itu ke Polres Metro Depok untuk ditindaklanjuti.

"Saat diamankan ke Polres, ternyata dia terlapor kasus penipuan, diperiksalah barang bukti, handphone dan segala macam," kata Alfa Dera.

Pilihan Editor: Polisi Gadungan di Depok Mengaku Anak Brigjen Kuras Harta Benda Taruna Akmil

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


KPU Depok Tetapkan DPT Pilkada 2024 Sebanyak 1.427.674 Pemilih

15 jam lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
KPU Depok Tetapkan DPT Pilkada 2024 Sebanyak 1.427.674 Pemilih

KPU Depok menetapkan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) pada Pilkada 2024 dengan 1.427.674 pemilih


Sindikat Jual Beli Bayi di Depok Sasar Ibu-ibu saat Masih Mengandung, Transaksi Sehari Setelah Bayi Lahir

22 jam lalu

Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana didampingi jajarannya konferensi pers pengungkapan sindikat TPPO lintas provinsi di Aula Atmani, Senin, 2 September 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Sindikat Jual Beli Bayi di Depok Sasar Ibu-ibu saat Masih Mengandung, Transaksi Sehari Setelah Bayi Lahir

Sindikat jual beli bayi di Depok menyasar ibu-ibu yang masih mengandung. Bayi kemudian ditawar dengan harga Rp 45 juta.


Terekam CCTV Pencurian HP iPhone Pegawai Coffee Shop di Depok Modus Tanya Lowongan Kerja

1 hari lalu

Ilustrasi pencurian. Shutterstock
Terekam CCTV Pencurian HP iPhone Pegawai Coffee Shop di Depok Modus Tanya Lowongan Kerja

Berdasarkan rekaman CCTV, pencurian hp terjadi sekitar pukul pukul 11.00 WIB, Senin, 16 September 2024.


Dua Pemuda di Depok Palak HP Pemilik Warung Madura Pakai Celurit

6 hari lalu

Ilustrasi penodongan atau Pemalakan. yesweekly.com
Dua Pemuda di Depok Palak HP Pemilik Warung Madura Pakai Celurit

.Dua pemuda itu mengancam pemilik warung Madura Gang Masjid At-Taqwa, Cipayung Depok untuk menyerahkan HP-nya.


Mayat Bayi Perempuan dalam Tas Ditemukan Membusuk di Sebuah Gang di Depok

7 hari lalu

Petugas mengevakuasi jasad bayi perempuan yang ditemukan membusuk di pinggir jalan Gang Swadaya RT. 01/09 Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Depok, Rabu, 11 September 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Mayat Bayi Perempuan dalam Tas Ditemukan Membusuk di Sebuah Gang di Depok

Warga Tapos Depok mengira bungkusan dalam tas itu sampah. Gang tersebut jalan pintas menuju Tol Cimanggis dan Kelurahan Jatijajar.


Anggota TNI AD Nyaris Diamuk Massa Karena Ketahuan Mau Bobol Minimarket di Depok

7 hari lalu

Ilustrasi pencurian atau pembobolan rumah. Baraondanews.it
Anggota TNI AD Nyaris Diamuk Massa Karena Ketahuan Mau Bobol Minimarket di Depok

Anggota TNI AD itu kabur dengan mobil saat warga memergoki aksinya. Ia kemudian menabrak ojol dan pembatas jalan. Pernah beraksi di 2 tempat.


Polisi Gadungan Kuras Warisan Taruna Akmil di Depok Dituntut 2,8 Tahun Penjara

9 hari lalu

Yoga Prasetyo alias Yoga Pratama, terdakwa polisi gadungan mengaku jenderal yang menipu taruna akademi militer (Akmil) di Depok. Foto : Istimewa
Polisi Gadungan Kuras Warisan Taruna Akmil di Depok Dituntut 2,8 Tahun Penjara

Yoga si polisi gadungan dipercaya untuk menjaga harta warisan selama korban menempuh pendidikan di Akmil Magelang


Laporkan Dugaan Korupsi di Damkar Depok, Juru Padam Sandi Klaim Didukung 80 Rekannya

9 hari lalu

Sandi Butar Butar, Personel Pemadam Kebakaran dari Unit Pelaksana Teknis Cimanggis Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok saat ditemui di kantornya, Senin, 22 Juli 2024. Dia viral setelah video room tour-nya yang mengeluhkan fasilitas pemadam kebakaran untuk bertugas. Tempo/M. Faiz Zaki
Laporkan Dugaan Korupsi di Damkar Depok, Juru Padam Sandi Klaim Didukung 80 Rekannya

Personel Damkar Depok, Sandi Butar Butar, menyerahkan 60 dokumen saat melaporkan dugaan korupsi di instansinya ke Kejaksaan Negeri Depok


Sandi Juru Padam Laporkan Dugaan Korupsi Damkar Depok ke Kejaksaan

9 hari lalu

Juru padam Sandi Butar Butar didampingi kuasa hukum Deolipa Yumara melaporkan dugaan korupsi Damkar Depok ke Kejari, Senin, 9 September 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Sandi Juru Padam Laporkan Dugaan Korupsi Damkar Depok ke Kejaksaan

Sandi Butar Butar didampingi kuasa hukum Deolipa Yumara laporkan dugaan korupsi di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Depok ke Kejaksaan.


Pengendara Motor Tewas Tertabrak KRL di Perlintasan Sebidang Stasiun Citayam

12 hari lalu

Petugas mengevakuasi jasad perempuan yang tewas tertabrak di perlintasan sebidang dekat Stasiun Citayam perbatasan Depok dengan Kabupaten Bogor, Jumat, 6 September 2024. Foto : Istimewak
Pengendara Motor Tewas Tertabrak KRL di Perlintasan Sebidang Stasiun Citayam

Seorang perempuan tewas tertabrak Kereta Rel Listrik Commuter Line di perlintasan sebidang dekat Stasiun Citayam yang berbatasan dengan Depok.