Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Orang tua dan Korban Penganiayaan Daycare Wensen School di Depok Alami Trauma

Reporter

Editor

Febriyan

image-gnews
Wensen School yang diduga daycare aniaya anak di Jalan Putri Tunggal No.42 RT. 09/03 Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Cimanggis, Depok tutup, Rabu, 31 Juli 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Wensen School yang diduga daycare aniaya anak di Jalan Putri Tunggal No.42 RT. 09/03 Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Cimanggis, Depok tutup, Rabu, 31 Juli 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Iklan

TEMPO.CO, Depok - Korban penganiayaan di penitipan anak atau daycare Wensen School, Depok, mengalami trauma atas kejadian dialaminya. Orang tua korban pun mengaku masih trauma untuk kembali menitipkan anaknya. 

Korban, menurut ibunya, saat ini masih kerap merasa ketakutan. "Kalau sekarang dia (korban) masih sangat takut ya, apalagi misalnya dia denger suara-suara yang mengejutkan, misalkan orang ketuk pintu, dia langsung lari kabur ke kamar atau ngumpet di belakang orang tuanya gitu. Jadi masih ada rasa-rasa takut gitu," ungkap sang ibu usai menyerahkan bukti tambahan bersama pengacara ke Kejaksaan Negeri Depok, Selasa, 20 Agustus 2024.

Meski demikian, perempuan itu menganggap anaknya saat ini sudah mulai tenang seiring berkurangnya kekhawatiran mereka terhadap anaknya. "Maksudnya kita coba menjaga kehidupan dia yang ini lah, yang biasa-biasa aja, kita ngajak main, ngajak apa, healing gitu biar dianya juga ngerasa nyaman dulu di rumah," tutur Kidu.

Dia menyatakan mereka bahkan masih membatasi akses anaknya untuk bertemu dengan orang lain. Bahkan, banyak orang dan kerabatnya yang tak bisa menjenguk bocah berusia 2 tahun itu. "Saya tahan-tahan dulu, karena dari psikolog juga bilang kalau bisa jangan banyak orang yang datang ke rumah supaya si anak nih nyaman di rumahnya, merasa aman gitu," papar Kidu.

Si ibu menyatakan dirinya hingga saat ini masih terus memantau perkembangan anaknya secara mandiri. Dia terpaksa mengambil cuti dengan kenyamanan dan kebaikan si anak.

"Saya sih belum (menitip di daycare). Saya masih trauma lah ya, masih enggak mau kejadian itu berulang lagi. Sekarang juga ada CCTV di beberapa spot rumah, itu kita pasang gitu kan, pengasuh juga enggak cuma 1, ada 2, jadi pengasuh untuk anak saya yang korban sama pengasuh buat adiknya, jadi kalau misalnya mereka capek bisa gantian atau gimana gitu," terangnya.

Untuk pengasuh anak-anaknya itu, mereka pun tidak mempercayakan kepada orang yang belum dikenal dan tidak jelas asal usulnya. "Pasti orang yang kita kenal dan dekat sama kita sih, jadi enggak orang asing yang ujug-ujug datang," katanya.

Serahkan hasil rontgen

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kedatangan sang ibu dan pengacaranya ke Kejari Depok dalam rangka memberikan hasil rontgen korban kepada jaksa. Hasil rontgen itu dianggap sebagai bukti tambahan yang bisa membuktikan penganiayaan yang dilakukan oleh pemilik Wensen School, Meita Irianty.

Hasil rontgen itu, menurut ibunya, menunjukkan anaknya mengalami pneumonia. Bahkan, menurut dia, dokter menyarankan agar si anak menjalani tes Tuberculosis (TBC).  "Akhirnya dokter menyarankan tes TBC gitu kan, sekarang ini masih proses observasi, nanti hari Kamis (22 Agustus 2024) bisa diketahui bahwa hasilnya positif atau enggak," kata dia.

Pneumonia yang dialami korban, menurut si ibu, kemungkinan karena sirkulasi udara di daycare itu tak sehat. Berdasarkan saksi-saksi, kata dia, AC di daycare itu jarang dibersihkan dan tidak ada ventilasi udara. "Pokoknya sirkulasi udara di sana buruk, jendela enggak pernah dibuka, makanya anak saya dan anak lain sering batuk-batuk. bahkan anak saya 2 bulan tuh nggak sembuh-sembuh," terangnya.

Selain pneumonia, hasil rontgen juga mendiagnosa korban mengalami skoliosis ringan atau pembengkokan tulang belakang. Menurut si ibu, dokter menyatakan hal itu karena adanya benturan. 

"Tapi ini harus dikonsultasikan lebih lanjut ke dokter orthopedi. jadi kamipun belum mendapatkan hasil jelasnya skoliosisnya itu karena apa, kita masih tahap observasi aja sih," jelasnya.

Sebelumnya, Polres Depok telah menetapkan pemilik daycare Wensen School, Metia Irianty sebagai tersangka kasus penganiayaan. Polisi telah memeriksa kejiwaan Metia. Hasilnya, dia dinyatakan tak mengalami gangguan kejiwaan. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cemburu Istri Siri Dibawa Kabur, Suami di Bekasi Aniaya Pria Hingga Tewas

10 jam lalu

Ilustrasi pembunuhan. shutterstock.com
Cemburu Istri Siri Dibawa Kabur, Suami di Bekasi Aniaya Pria Hingga Tewas

Polsek Pondok Gede Bekasi telah menangkap dan menetapkan AS sebagai tersangka kasus pembunuhan berencana.


MrBeast dan Amazon Digugat Kontestan Beast Games Atas Dugaan Pelecehan dan Penganiayaan

12 jam lalu

Youtuber Mr. Beast. FOTO/instagram
MrBeast dan Amazon Digugat Kontestan Beast Games Atas Dugaan Pelecehan dan Penganiayaan

YouTuber MrBeast dan Amazon digugat oleh lima kontestan Beast Games dengan tuduhan melakukan penganiayaan hingga pelecehan seksual.


Tersangka Pembunuhan Istri di Bandung Tertangkap, Melarikan Diri ke Tasikmalaya, Sumedang hingga Garut

14 jam lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Tersangka Pembunuhan Istri di Bandung Tertangkap, Melarikan Diri ke Tasikmalaya, Sumedang hingga Garut

Tersangka pembunuhan istri di Buahbatu Bandung itu ditangkap di Pantai Cibangkong, Desa Sancang, Kabupaten Garut pada Senin pagi.


Korban Kekerasan Bos Brandoville Studios Tuntut Hak Upah Lembur Dibayarkan

15 jam lalu

Pengawas Ketenagakerjaan DKI Jakarta mengecek kantor perusahaan animasi Brandoville Studios di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 17 September 2024. TEMPO/Dinda Shabrina
Korban Kekerasan Bos Brandoville Studios Tuntut Hak Upah Lembur Dibayarkan

Eks karyawan Brandoville Studios mengatakan, ia tidak diberikan hak cuti, terutama hak cuti keagamaan yang seharusnya menjadi hak pekerja.


Kasus Penganiayaan Santri Pondok Pesantren di Sukoharjo, Kemenag Bakal Panggil Pengurus Yayasan dan Pengelola

18 jam lalu

Kepala Kemenag Kabupaten Sukoharjo, Muh Mu'alim menanggapi kasus dugaan penganiayaan santri hingga meninggal di sebuah pondok di Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah,  Rabu, 18 September 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Kasus Penganiayaan Santri Pondok Pesantren di Sukoharjo, Kemenag Bakal Panggil Pengurus Yayasan dan Pengelola

Hari ini, Kemenag Sukoharjo berencana mendatangi rumah korban untuk bertakziah dan bertemu dengan keluarga santri muda itu.


Kasus Eksploitasi Karyawan Brandoville Studios, Polres Metro Jakarta Pusat Periksa Dua Saksi

19 jam lalu

Pengawas Ketenagakerjaan DKI Jakarta mengecek kantor perusahaan animasi Brandoville Studios di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 17 September 2024. TEMPO/Dinda Shabrina
Kasus Eksploitasi Karyawan Brandoville Studios, Polres Metro Jakarta Pusat Periksa Dua Saksi

Perusahaan animasi Brandoville Studios tengah menjadi sorotan publik usai bosnya, Cherry Lai, dilaporkan atas dugaan penganiayaan terhadap karyawannya


Dugaan Eksploitasi Karyawan di Brandoville Studios, Polres Metro Jakpus Sebut Ada 2 Laporan

22 jam lalu

Suasana tampak depan kantor Brandoville Studios,  Jumat, 13 September 2024. Menurut Satpam gedung sebelah, kantor ini tutup sejak Juli 2024. TEMPO/Jihan Ristiyanti.
Dugaan Eksploitasi Karyawan di Brandoville Studios, Polres Metro Jakpus Sebut Ada 2 Laporan

Mantan karyawan Brandoville Studios melaporkan Cherry Lai, eks bosnya, ke kepolisian atas dugaan kekerasan dan penganiayaan.


Polisi: Kekerasan di Brandoville Studios Diduga Terjadi sejak 2022

22 jam lalu

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Muhammad Firdaus saat menyampaikan lanjutan penyelidikan kasus kekerasan di lingkungan Brandoville Studios di Polres Metro Jakarta Pusat, Selasa, 17 September 2024. TEMPO/Dinda Shabrina
Polisi: Kekerasan di Brandoville Studios Diduga Terjadi sejak 2022

Kepolisian akan berkoordinasi dengan imigrasi untuk memburu bos PT Brandoville Studios Cherry Lai yang diduga melakukan kekerasan ke karyawan.


Polres Sukoharjo Ungkap Kasus Meninggalnya Santri Akibat Penganiayaan, Bukan Perundungan

1 hari lalu

Ilustrasi tawuran/perkelahian penganiayaan. Shutterstock
Polres Sukoharjo Ungkap Kasus Meninggalnya Santri Akibat Penganiayaan, Bukan Perundungan

"Bukan bullying (perundungan), tapi penganiayaan oleh satu senior kepada adik kelasnya," kata Kapolres Sukoharjo.


Viral Bos Brandoville Studios Diduga Aniaya Karyawan, Pengawas Ketenagakerjaan DKI Jakarta Cek Kantornya

1 hari lalu

Suasana tampak depan kantor Brandoville Studios,  Jumat, 13 September 2024. Menurut Satpam gedung sebelah, kantor ini tutup sejak Juli 2024. TEMPO/Jihan Ristiyanti.
Viral Bos Brandoville Studios Diduga Aniaya Karyawan, Pengawas Ketenagakerjaan DKI Jakarta Cek Kantornya

Pengawas Ketenagakerjaan DKI Jakarta akan berkoordinasi dengan polisi untuk menindaklanjuti laporan eks karyawan Brandoville Studios.