Gede Palguna menyelesaikan sekolah dasar di SD Pengiangan, Bangli pada 1974. Ia kemudian melanjutkan pendidikan setara SMP dan SMA di SLU I Perguruan Rakyat Saraswati Denpasar pada 1977 dan 1991.
Lalu, ia masuk kuliah di jurusan Fakultas Hukum Universitas Udayana. Di sana, ia mengambil jurusan Kajian Utama Hukum Tata Negara. Gede Palguna kemudian meneruskan S2 di Universitas Padjajaran dengan konsentrasi Hukum Internasional. Pada 2011, ia lulus dari program doktoral Fakultas Hukum Universitas Indonesia bidang Hukum Tata Negara.
Saat kecil, cita-cita Palguna adalah menjadi tentara sebagai penerbang pesawat tempur TNI Angkatan Udara. Ia pun hampir mendaftar Sekolah Penerbang Pesawat Tempur. Namun, ia gagal dalam seleksi administrasi.
Dengan ijazah hukumnya, ia memutuskan menjadi anggota MPR RI. Palguna menjadi salah satu pelaku sejarah ketika MPR RI mengamandemen UUD 1945. Palguna adalah anggota MPR RI pada 1999-2004. Sebelum masa jabatannya usai, ia diangkat menjadi salah satu hakim konstitusi pada periode 2003-2008 dan 2015-2020.
Palguna juga merupakan seorang penulis buku. Ia telah menerbitkan puluhan buku sejak mulai menulis saat mahasiswa semester satu.
Selain gemar berolahraga, I Dewa Gede Palguna aktif di seni peran. Ia bergabung dalam Teater Justisia di kampusnya, dan pada tahun 1988 terpilih menjadi pemain figuran film Noesa Penida. Ia juga pernah berkesempatan menjadi pemain figuran film asing berjudul Beyond The Ocean.
Melansir dari Antara, karier Gede Palguna dimulai ketika dia menjadi penyiar Radio Hot FM Bali 93,5 MHz (1987-1990). Saat itu dia juga menjadi dosen luar biasa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Dwijendra, Denpasar (1987-1988).
Pada tahun 1988, dia diangkat sebagai dosen tetap di Fakultas Hukum Universitas Udayana (FH-Unud), dan pernah sebagai “Co-Lecturer” pada Summer Law Programme, kerja sama antara FH-Unud dengan School of Law University of San Francisco, California, Amerika Serikat (1995-1997).
Selain itu, Gede Palguna pernah pula menjabat sebagai Ketua Bagian Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Udayana (1997-1999) sekaligus dosen luar biasa Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (1997-1999). Dia pun tercatat sebagai Ketua Departemen Penelitian dan Pengembangan pada Pusat Studi Hukum dan Hak Asasi Manusia Fakultas Hukum Universitas Udayana (1999-2001).
Dia adalah salah seorang pendiri Yayasan Arti Denpasar bersama I Kadek Suardana. Ini merupakan kelompok yang kegiatannya memperdulikan seni budaya Bali dengan menggelar pementasan kesenian langka dan menerbitkan buku-buku seni budaya. Dia juga pendiri Forum Merah Putih Civil Education, Bali dan mantan anggota Kelompok Teater Sanggar Putih Denpasar.
Di pemerintahan, dia pernah menjadi anggota MPR dari fraksi utusan daerah (1999-2004) dan menjadi Hakim Konstitusi RI pada periode 2003-2008. Kini, dia menjabat sebagai Ketua MKMK, pengawas lembaga peradilan Mahkamah Konstitusi. Dikutip dari mkri.id, sebagai Ketua MKMK I Dewa Gede Palguna berkomitmen dalam penegakan demokrasi dengan prinsip rule of law.
NOVALI PANJI NUGROHO | EKA YUDHA SAPURA | ANANDA RIDHO SULISTYA | ANTARA, berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: JPU Beberkan Transaksi Uang Helena Lim dan Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah